
SITUBONDO (Lenteratoday) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur menilai bahwa kontes ternak sapi dan domba sebagai salah satu upaya meningkatkan harga jual ternak di Kota Santri Pancasila itu. Untuk itu kontes tersebut dijadikan sebagai agenda tahunan.
Untuk tahun 2024 ini, kontes ternak sapi dan domba digelar di Lapangan Eks Kompleks 514 Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, sejak Senin hingga Rabu (27-29/5/2024).
Bupati Situbondo, Karna Suswandi, mengatakan kontes ternak sapi dan domba ini sudah menjadi agenda tahunan. Acara tersebut selain untuk meningkatkan daya ungkit harga hewan ternak, juga menjadi sarana belajar antarpeternak dan berbagi cara beternak sapi dan domba.
"Event kontes ternak ini kami harap tidak hanya menjadi tempat untuk gagah-gagahan, tapi juga bagaimana mampu memotivasi para peternak terus mengembangkan dan meningkatkan populasi ternak di Situbondo," katanya.
Kontes ternak yang bertajuk "Kebangkitan Sektor Peternakan sebagai Ujung Tombak Ketahanan Pangan Menuju Situbondo Berkelanjutan" ini diikuti ratusan peternak dari 17 kecamatan.
Bupati Karna Suswandi juga mengatakan, Kontes ternak sapi dan domba ini tidak hanya menjadi ajang untuk memperoleh juara, tetapi di sisi lain diharapkan jadi semangat mewujudkan Situbondo sebagai penghasil daging sapi terbesar di Jawa Timur.
"Populasi ternak sapi di Situbondo sangat banyak, oleh karena itu kami usahakan agar kegiatan ini menjadi kegiatan rutin tahunan, sehingga tahun depan bisa dilaksanakan kembali yang lebih baik," kata Bung Karna, sapaan Bupati Karna Suswandi.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Situbondo, Achmad Junaidi mengatakan kontes ternak diikuti 169 ekor ternak sapi dan domba dari peternak yang tersebar di 17 kecamatan.
"Ada 10 kategori yang dilombakan, yakni delapan kategori untuk ternak sapi dan dua kategori untuk domba," ujarnya.
Untuk kategori lomba sapi, yakni kereman ekstrem, calon kereman hasil IB, induk hasil IB, induk PO/Brahman, calon induk hasil IB, calon induk hasil PO/Brahman, pedet betina hasil IB, pedet betina PO/Brahman, sedangkan domba kategori induk domba Sapudi dan pejantan domba Sapudi.
"Dalam kontes ini tidak semua peternak dari masing-masing kecamatan mengikuti semua kategori, karena tiap kecamatan memiliki potensi berbeda," kata Junaidi.
Kontes ternak tahun ini diikuti peserta peternak asal Situbondo, dan tidak mengundang peserta dari luar daerah atau kabupaten/kota tetangga, untuk menghindari penularan penyakit hewan ternak seperti PMK (penyakit mulut dan kuku).
Juara satu kategori kereman ekstrem (juara umum) kontes ternak sapi diraih Samsul Arifin, peternak sapi asal Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan, dengan bobot sapi 1,136 ton. (*)
Sumber : Antara | Editor : Lutfiyu Handi