
SURABAYA (Lenteratoday) - Berdasarkan rekaman Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) aktivitas erupsi pada Gunung Ibu yang berada di barat laut Pulau Halmahera, Maluku Utara. Dampaknya, gunung tersebut menghasilkan kolom abu setinggi lima kilometer dari puncak.
Dilansir dari Antara, Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengungkapkan letusan itu terjadi pagi ini, Senin (13/5/2024) pada pukul 09.12 WIT. "Suara dentuman dan gemuruh terdengar sampai ke pos pengamatan Gunung Ibu," ujarnya.
Dia menjelaskan kolom abu setinggi lima kilometer itu tampak berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Kemudian dia juga menjelaskan bahwa letusan itu terekam melalui alat seismogram dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi sementara 5 menit 6 detik. Ketika laporan dibuat erupsi masih berlangsung.
Kemudian, PVMBG juga menerbitkan VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) color. Hal itu dipakai sebagai kode warna yang untuk peringatan dini erupsi gunung demi keamanan penerbangan. Kode warna VONA terdiri dari merah, oranye, kuning, dan hijau. "VONA colour Gunung Ibu dari oranye menjadi merah," kata Hendra.
Bahkan, sejak 8 Mei 2024 lalu, Gunung Ibu yang memiliki ketinggian 1.325 meter di atas permukaan laut itu berstatus siaga atau level III. Kemudian, PVMBG meningkat status gunung api bertipe strato itu akibat peningkatan aktivitas vulkanik dan kegempaan.
PVMBG merekomendasikan supaya penduduk di sekitar Gunung Ibu tidak mendaki dan mendekati gunung dalam radius 3 kilometer. Kemudian juga melakukan perluasan sektoral berjarak 5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif.
PVMBG juga memberikan himbauan jika terjadi hujan abu, maka masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata. "Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong, dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah," pungkas Hendra. (*)
Sumber : Antara | Editor : Lutfiyu Handi