10 April 2025

Get In Touch

Buntut Kecelakaan Maut Bus Pelajar SMK Depok, Kegiatan Luar Sekolah Akan Dievaluasi

Tulisan di bus rombongan perpisahan SMK Lingga Kencana, Depok yang mengalami kecelakaan di Subang, Jabar, Sabtu(11/5/2024).(foto/ist)
Tulisan di bus rombongan perpisahan SMK Lingga Kencana, Depok yang mengalami kecelakaan di Subang, Jabar, Sabtu(11/5/2024).(foto/ist)

DEPOK (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melalui Cabang Dinas Pendidikan, akan melakukan evaluasi kegiatan luar sekolah. Seperti outing, study tour, perpisahan dan lainnya.

Buntut dari adanya kecelakaan maut, bus rombongan pelajar SMP Lingga Kencana, Depok pada, Sabtu(11/5/2024) malam di Wisata Ciater, Subang, Jawa Barat yang menewaskan 11 orang.

Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono usai mengantar jenazah korban kecelakaan bus di Kabupaten Subang, ke Tempat Pemakaman Umum Islam (TPUI) Parung Bingung, Pancoran Mas, Minggu(12/05/24) dilansir DIskominfo Pemkot Depok.

"Iya akan ada evaluasi besar-besaran, karena ini tingkatnya SMK/SMA, di bawah Kantor Cabang Dinas (KCD) Provinsi Jawa Barat. Kami akan koordinasi, mungkin nanti di tingkat SMP atau SD juga akan ada evaluasi," ujar Bang Imam sapaan akrabnya.

Bang Imam menegaskan kecelakaan dialami Bus Trans Putera Fajar, yang mengangkut rombongan SMK Lingga Kencana itu tidak boleh terjadi lagi. Pemkot Depok akan membuat persyaratan, terhadap kegiatan sekolah ke luar kota.

"Syarat dan ketentuan berlaku, jika ingin melakukan kunjungan luar kota. Ini memang sebuah kewajiban dan mekanisme yang harus ditempuh, baik sebelum kejadian, maupun sesudah kejadian apalagi. Kami harus lebih ketat mengecek, terhadap kelayakan sebuah kendaraan untuk mengangkut penumpang," tegasnya.

Diterangkan Bang Imam, evaluasi itu akan melibatkan jajaran Dewan Sekolah, Dewan Pendidikan Kota Depok, Lembaga Persatuan Sekolah Swasta, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok hingga kepolisian.

"Saat ini Pemkot Depok fokus membantu korban, menangani masalah yang sangat penting yaitu penanganan kecelakaan. Untuk evaluasi, akan dibahas nanti," pungkasnya.

Demikian juga pihak Pemprov Jawa Barat, melalui Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah II Bogor-Depok Dinas Pendidikan Jawa Barat, Asep Sudarsono jug akan melakukan evaluasi, nantinya akan memperketat aturan sehingga tidak ada lagi tragedi serupa ke depannya.

"Ini kan merugikan banyak pihak, waktu, sekolah, dan lainnya. Generasi muda yang lebih baik (yang) mengalami musibah," tutur Asep saat di SMK Lingga Kencana di Kelurahan Rangkapanjaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Minggu(12/5/2024) mengutip tempo.co.

Terkait pelepasan siswa atau perpisahan, Asep mengungkapkan Dinas Pendidikan Jawa Barat telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) ke seluruh sekolah agar diselenggarakan secara sederhana. Namun, ada permintaan dari orang tua siswa agar acara pelepasan siswa yang lulus, diadakan di luar sekolah.

"Mungkin terakhir kali kadang-kadang ingin pelaksanaannya di luar sekolah," ungkap Asep.

Seperti diketahui, kecelakaan bus terjadi di Kawasan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada, Sabtu(11/05/24) malam, yang diduga karena rem blong. Bus Trans Putera Fajar yang mengangkut rombongan pelajar SMK Lingga Kencana, menabrak mobil dan sepeda motor hingga terguling mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.

Editor:Ais

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.