21 April 2025

Get In Touch

Terdampak Bencana Tanah Gerak, Pj Wali Kota Batu Segera Relokasi Sekolah Satap di Dusun Brau

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, saat meninjau sekolah satu atas Pesanggrahan, Dusun Dau, Kecamatan Bumiaji, usai terdampak bencana tanah bergerak, Senin (18/3/2024). (Dok. Prokopim Kota Batu)
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, saat meninjau sekolah satu atas Pesanggrahan, Dusun Dau, Kecamatan Bumiaji, usai terdampak bencana tanah bergerak, Senin (18/3/2024). (Dok. Prokopim Kota Batu)

BATU (Lenteratoday) - Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai berencana merelokasi sekolah satu atap (satap) yang terdampak bencana tanah longsor di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu telah melaporkan adanya bencana tanah gerak di lokasi tersebut, pada hari Sabtu (16/3/2024). Kejadian ini mengakibatkan keretakan pada 10 rumah warga di RT 01 RW 10, sekolah satu atap, hingga jalan desa yang mengalami keretakan dengan dimensi 10 hingga 18 sentimeter.

Menanggapi kejadian tersebut, Pj Aries menyempatkan untuk meninjau langsung ke lokasi kejadian pada Senin (18/3/2024) untuk melihat kondisi SD/SMP satu atap Pesanggrahan. Menurutnya, relokasi menjadi hal penting dan harus segera dilakukan sebagai antisipasi tindak lanjut bencana ini.

"Posisi sekolah satu atap yang sangat rawan dan juga akan berdampak terhadap keselamatan siswa murid apabila dibiarkan tetap bersekolah disana," ujar Aries.

Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur ini menambahkan, akan segera mencarikan solusi agar dapat mencarikan tempat relokasi yang tidak jauh dari Dusun Brau.

"Maka kami mencarikan solusi bersama camat dan kades agar bisa mendapatkan tanah yang tidak jauh dari sekolah yang lebih aman sehingga bisa kita bangun sekolah baru," tambahnya.

Dalam kesempatannya, Aries berharap masyarakat dapat memahami risiko tinggi yang ditimbulkan, apabila anak-anak tetap bertahan disekolah satu atap tersebut. "Kita berharap para orang tua dan masyarakat memahami resiko yang ditimbulkan apabila anak-anaknya tetap bertahan disekolah satu atap tersebut," jelas Aries.

Tak hanya berfokus pada sekolah, Pj Aries juga mengatakan, Pemkot Batu akan memfasilitasi relokasi bagi korban-korban lain yang kediamannya turut menjadi korban bencana tanah bergerak ini. Menurutnya, hal ini merupakan solusi terbaik agar warga merasa aman dan tidak membahayakan hidup mereka yang nantinya bisa difasilitasi pemerintah.

"Kejadian ini hampir tiap tahun maka harus menjadi perhatian kita bersama. Semakin cepat semakin baik, 10 rumah juga akan dikaji secara utuh seperti apa. Kalau berdampak terhadap lingkungan kita akan relokasi pelayanan dasar seperti sekolah terlebih dahulu yang paling utama," urainya.

Sementara itu, Ahli Geoteknologi Politeknik Negeri Jakarta, Putera Agung, membeberkan hasil analisanya terhadap kondisi Dusun Brau. Menurut Putera, berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan timnya beberapa waktu yang lalu, ditemukan aquifer yang besar di bawah lapisan tanah yang berada di Dusun Brau.

"Kami mengukur tekanan air pori dibawah dan ada aquifer yang besar, jika tidak didukung dengan kondisi tanah dan kami merekomendasikan untuk mereduksi dengan relokasi dan mengembalikan fungsi alamnya dengan menanam tanaman keras, seperti cemara dan pinus sebagai daerah resapan," katanya.

Dalam hal ini, Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, mengaku telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan relokasi area dan bangunan terdampak. Saat ini, pihaknya bersama warga juga telah melakukan penutupan jalan aspal yang retak dengan menggunakan cor.

“Untuk tindak lanjut, BPBD mendorong adanya alih fungsi kawasan rawan tanah gerak agar segera mendapat tindak lanjut. Pasalnya, dari hasil kajian PVMBG, BPBD Provinsi dan Geologi UB yang telah dilakukan sejak terjadi tanah gerak beberapa tahun lalu, kawasan tersebut memang tidak direkomendasikan untuk ditempati karena kondisi tanah yang labil,” ungkap Agung.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.