
Dilansir dari CNBC pada Sabtu 27 Juni2020, pendapatan Nike dilaporkan terus alami penurunan. Bahkan, penjualannyatercatat turun hingga 38 persen dengan kerugian bersih mencapai 790 juta dolarAS pada kuartal IV-2019 lalu.
CEO Nike, John Donahoe, mengumumkanbahwa perusahaannya mempunyai pendapatan yang surut pada periode ini. Bahkan,dengan kondisi tersebut John telah mengirimkan surat elektronik kepada karyawanuntuk memperingatkan bahwa PHK akan datang.
Kondisi tersebut juga telah membuat Nike menutup sejumlah toko besarnya di seluruh dunia. Atas kondisi pendapatan tersebut, Nike juga harus mengalami kegagalan kedua pendapatannya selama delapan tahun terakhir.
"Kami akan segera dipaksa untuk membuat beberapa pilihan sulit yang kemungkinan akan menghasilkan pengurangan pekerjaan," kata John dalam email yang dikirim langsung kepada karyawannya.
Adapun PHK yang akan dilakukan Nike diperkirakan datang dalam dua gelombang, yaitu pada Juli dan pada musim gugur. Berapa banyak orang terkena dampak belum diketahui dan Nike saat ini memiliki 76.700 karyawan.
Sementara itu, John berkomitmen atas upaya PHK tersebut, pihaknya akan melalui praktik pesangon yang bijaksana, konsisten dengan nilai-nilai perusahaan. Selain itu, diharapkan PHK ini tetap membuat karyawan kompetitif.
Fokus Digitalisasi
Untuk tetap mempertahankan perusahaan, John mengatakan pihaknya akanfokus pada penghematan biaya dan dana penghematan itu akan dikeluarkan untukmelakukan investasi ke sektor prioritas perusahaan.
Sebab, katanya, meski alami pemerosotan pendapatan, perusahaan pakaianolahraga itu masih memiliki titik terang penjualan digital yaitu melonjaksebesar 75 persen atau 30 persen dari total bisnis dengan nilai mencapai 5,5miliar dolar Amerika pada 2019 (Ist/abh).