20 April 2025

Get In Touch

Bencana Angin Kencang: 11 Pohon Tumbang, Sejumlah Infrastruktur Kota Malang Rusak

BPBD Kota Malang saat mengevakuasi pohon tumbang di Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Selasa (12/3/2024). (Dok. BPBD Kota Malang)
BPBD Kota Malang saat mengevakuasi pohon tumbang di Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Selasa (12/3/2024). (Dok. BPBD Kota Malang)

MALANG (Lenteratoday) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mencatat ada sebanyak 11 kejadian pohon tumbang di 3 kecamatan Kota Malang, pada Selasa (12/3/2024) sore hingga malam. Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno mengonfirmasi, kejadian ini dipicu oleh angin kencang yang mencapai kecepatan hingga 53 km/jam.

Prayitno menyebutkan, titik-titik kejadian tersebar di Kecamatan Klojen, Sukun, dan Blimbing. Dampaknya tidak hanya pada pohon, tetapi juga pada infrastruktur lainnya.

"Neon box, kabel listrik, pagar tembok pembatas, dan sejumlah kendaraan warga mengalami kerusakan akibat kejadian tersebut. Selama proses evakuasi dan pembersihan, arus lalu lintas terganggu karena beberapa ruas jalan tertutup oleh pohon tumbang atau dahan yang patah," ujar Prayitno, saat dikonfirmasi melalui sambungan selular, Rabu (13/3/2024).

Prayitno menegaskan, perlunya tindakan pencegahan yang lebih baik, seperti pemangkasan berkala pada dahan-dahan pohon, untuk mengurangi risiko pohon tumbang di lain waktu. Pasalnya dalam kejadian Selasa malam kemarin, setidaknya terdapat 4 korban luka yang saat ini telah mendapatkan perawatan medis.

"BPBD Kota Malang bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang bekerja sama untuk membersihkan daerah terdampak dan mengurangi risiko kejadian serupa di masa depan. Namun, kerusakan yang terjadi masih dalam proses perhitungan lebih lanjut," ungkapnya.

Di wilayah Jawa Timur secara keseluruhan juga mendapat peringatan dari Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan. Ia menyampaikan bahwa terdapat potensi cuaca ekstrem di berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur, termasuk Kota Malang, dalam periode 12-18 Maret 2024 mendatang

Menurut Taufiq, faktor seperti peralihan musim dan aktivitas meteorologis tertentu meningkatkan potensi cuaca ekstrem, sehingga masyarakat dihimbau untuk waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.