20 April 2025

Get In Touch

Frankfurt Kota Pertama di Jerman yang Merayakan Ramadan

Selama bulan suci Ramadhan, yang berlangsung hingga tanggal 9 April, kawasan pejalan kaki Grosse Bockenheimer Strasse di Frankfurt akan menampilkan tanda yang mencolok untuk menyambut Ramadhan (AP)
Selama bulan suci Ramadhan, yang berlangsung hingga tanggal 9 April, kawasan pejalan kaki Grosse Bockenheimer Strasse di Frankfurt akan menampilkan tanda yang mencolok untuk menyambut Ramadhan (AP)

FRANKFURT (Lenteratoday) –Kota Frankfurt di Jerman mencatat sejarah dengan menjadi kota pertama di negara tersebut yang memperingati bulan suci Ramadan. Langkah ini ditandai dengan pemasangan lampu-lampu perayaan yang mendapat pujian dari komunitas Muslim setempat.

Para pekerja telah menggantungkan lampu-lampu berbentuk bintang dan bulan sabit di sekitar gedung konser Alte Oper, Frankfurt menyambut Bulan Suci Ramadan, demikian mengutip dari surat kabar Jerman, Bild, Rabu (13/3/2024).

Selama periode puasa dan renungan Ramadhan, yang berlangsung hingga 9 April, kawasan pejalan kaki Grosse Bockenheimer Strasse di Frankfurt akan menampilkan tanda "Happy Ramadan" yang mencolok. Di tempat yang sering disebut sebagai "Fressgass" atau "lorong makanan", juga akan ada dekorasi yang meriah khas Ramadhan

Dekorasi tersebut sempat dihalangi oleh beberapa pejabat pada tahun lalu. Namun, Partai Hijau yang berkuasa di kota tersebut berhasil mendorong mosi tersebut pada tahun ini, memungkinkan pengaturan dekorasi untuk menyambut Ramadan di kawasan pejalan kaki Grosse Bockenheimer Strasse di Frankfurt.

"Dengan mendekorasi selama Ramadan, kota Frankfurt mengirimkan sinyal penting bagi umat Islam dan menghargai umat Muslim di kota ini," tulis Partai Hijau dalam sebuah permohonan kepada dewan kota.

Walikota Frankfurt, Nargess Eskandari-Grunberg, dari Partai Hijau, mengatakan bahwa, "Lampu-lampu itu adalah cahaya kebersamaan, melawan prasangka, melawan diskriminasi, melawan rasisme anti-Muslim, dan juga melawan anti-Semitisme.”

Ketua dewan kota, Hilime Arslaner, mengatakan: "Ramadan adalah waktu di mana orang-orang merenungkan apa yang benar-benar penting dalam kehidupannya: memiliki makanan, tempat berteduh, serta kedamaian dan kenyamanan bersama keluarga, teman dan tetangga. Saya senang bahwa pesan-pesan perdamaian selama bulan Ramadan ini akan terlihat di Frankfurt."

Instalasi lampu akan menelan biaya sekitar 850 juta hingga 1.7 miliar rupiah, media Jerman melaporkan.

Frankfurt adalah tempat tinggal bagi hampir 800.000 orang dan merupakan kota terbesar kelima di Jerman setelah Berlin, Hamburg, Munich, dan Cologne. Kota ini diakui sebagai pusat utama industri keuangan di Jerman.

Dalam mencerminkan identitas multikulturalnya, Frankfurt memiliki populasi yang beragam, di mana sekitar 15 persen dari total penduduknya merupakan Muslim.

Mohamed Seddadi, ketua Komunitas Muslim Frankfurt, yang dikutip oleh kantor berita Jerman, DW, menyatakan bahwa instalasi tersebut "sangat berarti bagi umat Islam". Dia menambahkan bahwa hal itu menunjukkan bahwa "kita semua adalah satu".

Di Inggris, London juga menerangi Piccadilly Circus dengan lampu-lampu Ramadan, menandai pertama kalinya sebuah kota di Eropa menandai festival ini dengan cara seperti itu. Tahun ini, London kembali melakukan hal yang sama (*)

Sumber: China Daily/Penerjemah: Aria (mk)|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.