20 April 2025

Get In Touch

Ketua KPPS TPS 20 Kelurahan Polehan Kota Malang Tutup Usia Akibat Serangan Jantung Pasca Pemilu

Suasana duka di kediaman almarhum Sigit Widodo (54) Ketua KPPS TPS 20 Kelurahan Polehan Kota Malang, Jumat (16/2/2024). (Santi/Lenteratoday)
Suasana duka di kediaman almarhum Sigit Widodo (54) Ketua KPPS TPS 20 Kelurahan Polehan Kota Malang, Jumat (16/2/2024). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) -Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 20, Sigit Widodo (54) meninggal dunia pasca pelaksanaan Pemilu Pilpres dan Pileg 2024.

Almarhum didiagnosa mengidap henti jantung mendadak usai menyelesaikan rangkaian tugasnya pada Kamis (15/2/2024). Kejadian ini menambah daftar anggota penyelenggara Pemilu 2024 yang harus gugur usai melaksanakan tugas.

Putra pertamanya, Daniel Adhista (24), menceritakakan kronologi meninggalnya almarhum Sigit, yang tiba-tiba merasa lemas pada Kamis (15/2/2024) sekitar pukul 19.00 WIB.

"Meninggalnya itu setelah membantu untuk menggendong anaknya tante saya, itu jam setengah 7 malam. Jadi menggendong dari kamar ke ruang depan, bilangnya gak kuat. "Aku tak ngeluarin mobil ae buat ke RSI," katanya gitu. Terus habis ngeluarin mobil, mau berangkat, beliau langsung jatuh, serangan jantung," ujar Daniel, di rumah duka di Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing, Jumat (16/2/2024).

Disampaikan oleh Daniel, pihak keluarga lantas segera membawa Sigit untuk dilarikan ke Rumah Sakit Islam Aisyiah (RSIA). Sayangnya, Sigit meninggal di perjalanan menuju rumah sakit sekitar pukul 20.00 WIB.

Daniel menegaskan, tidak ada tanda-tanda kelelahan yang mencolok pada almarhum Sigit saat menjalankan tugasnya sebagai Ketua KPPS di TPS 20. Menurutnya, Sigit nampak aktif berkegiatan mulai dari Senin (12/2/2024) hingga selesai pelaksanaan Pemilu pada 14 Februari lalu.

"Habis Pemilu itu baru pulang ke rumah di jam 5 pagi, tanggal 15 Februari. Setelah itu masih sempat istirahat sama mengantar Ibu kami ke sekolah, ya aktivitas seperti biasa. Di rumah itu Ayah tidur dari jam 7 pagi sampai setengah 3 sore. Terus jam 5 sore balik lagi ke kelurahan. Katanya ada data yang gak bisa diinput. Itu cuma sebentar terus pulang. Cuman ngeluh waktu nganter Ibu, katanya kelelahan," tuturnya.

Kabar duka ini juga menggugah perhatian dari Penjabay (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, yang turut hadir di rumah duka almarhum Sigit.

Wahyu menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah memberikan bantuan kepada keluarga almarhum dan akan melakukan koordinasi lanjutan untuk bantuan lainnya, mengingat Sigit juga menjalankan usaha jualan bakso (*)

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.