
Hingga kiniada 12 negara yang telah membatalkan ibadah Haji sebelum keputusan pembatasanjemaah diumumkan oleh Arab Saudi. Beberapa negara lain kemungkinan akanmenyusul karena Arab Saudi hanya mengizinkan jamaah di dalam Kerajaan Saudi.
KerajaanArab Saudi pada Senin, 22 Juni 2020 mengumumkan akan membatasi jemaah hajitahun ini dengan tidak lebih dari 1.000 orang karena wabah pandemi viruscorona.
Jemaah yangdiperbolehkan berhaji hanya mereka yang tinggal di Arab Saudi, dengan penerapanprotokol kesehatan ketat termaruk tes kesehatan. Usia pun harus di bawah usia65 tahun. Demikian pernyataan dari Kementerian Haji dan Umrah bersamaKementerian Kesehatan Arab Saudi, seperti dikutip dari Alarabiya (Selasa,23/6/2020).
1. Indonesia
KementerianAgama Indonesia pada awal Juni membatalkan ibadah Haji 2020 karena pandemivirus corona.
"Pemerintahmemutuskan tidak memberangkatkan jemaah haji pada tahun 1441 Hijriah atau2020," kata Menteri Agama Fachrul Razi dalam konferensi pers virtual,Selasa (2/6/2020).
Indonesiaadalah pengirim jemaah haji terbesar di dunia dan sebelum pembatalan berencanamengirim 220.000 jemaah haji ke Arab Saudi.
2. Malaysia
Malaysiamengumumkan tidak akan mengirim sekitar 30.000 warganya berhaji tahun inimenyusul keputusan pembatalan haji Indonesia dan Singapura.
MenteriAgama Malaysia Zulkifli Mohamad Al-Bakri dikutip dari Al Jazeera mengatakanbahwa Malaysia memutuskan untuk melarang warganya melakukan perjalanan hajitahun ini karena risiko tertular Covid-19.
Calon jemaahhaji Malaysia dapat menunggu hingga 20 tahun untuk melakukan perjalanan karenasistem kuota dinegosiasikan dengan Arab Saudi.
3. Singapura
Singapuraadalah negara pertama yang memutuskan membatalkan perjalanan haji warganya ditengah kekhawatiran Covid-19.
Pada 15 Mei,Dewan Agama Islam Singapura (Muis) memutuskan menunda ibadah Haji tahunini, The Straits Times melaporkan.
Sebanyak 900orang dari Singapura yang telah mendaftar untuk melakukan Haji tahun inisekarang akan dijadwalkan ulang secara otomatis tahun depan.
4. BruneiDarussalam
Pada 10Juni, sehari sebelum pembatalan haji Malaysia, Brunei Darussalam mengumumkantidak mengirim warganya untuk berhaji tahun ini.
MenteriAgama Brunei Awang Badaruddin Othman mengatakan bahwa negara itu tidak akanmengirim 1.000 jemaah haji yang dipilih setiap tahun dan mereka yang bepergiandengan biaya sendiri untuk melakukan Haji.
Bruneimenjadi negara keempat di Asia Tenggara yang menunda mengirim jemaah haji tahunini setelah Singapura, Indonesia, dan Malaysia.

5. Thailanddan Kamboja
Sejumlahbesar muslim Thailand yang telah mendaftar haji tahun ini memutuskan menundaberangkat, menurut laporan International Quran News Agency pada8 Juni 2020.
6. Negara-negara lain
AfrikaSelatan juga membatalkanhaji tahun ini setelah Dewan Haji dan Umrah Afrika Selatan (SAHUC) tidakmengizinkan warganya berhaji tahun ini, menurut laporan IOL pada12 Juni 2020.
MenteriUrusan Minoritas Mukhtar Abbas Naqvi, Pemerintah India mengumumkanpada Selasa (22/6/2020) tidak akan memberangkatkan haji, setelah pengumumanpembatasan haji Arab Saudi.
Padapertengahan Maret, Kementerian Wakaf Mesir menunda haji bagiwarga negara itu tahun ini dan akan mengembalikan uang calon jemaah haji.
DewanHaji Uzbekistan menyambut pembatasan haji oleh Arab Saudi danakan menunda mengirim warganya berhaji tahun ini.
Sumber TheDhaka Tribune mengatakan bahwa Pemerintah Bangladesh telahmemutuskan untuk tidak mengirim jemaah haji tahun ini setelah pengumuman ArabSaudi.
Sementaraitu Kementerian Agama Pakistan telah menggelar rapat daruratapakah akan membatalkan warganya melaksanakan haji tahun ini setelah pengumumanArab Saudi.
Menurut laporan Geo TV, total 179.210 warga Pakistan telah terdaftar untuk melakukan haji tahun ini, termasuk 107.526 di bawah skema pemerintah dan 71.684 di bawah skema swasta (Ist-abh).