
SURABAYA (Lenteratoday) - Anggota Komisi X DPR RI, Puti Guntur Soekarno menggelar dialog interaktif bersama Gen Z di Parikesit Griya, Ketintang Madya, Surabaya, Selasa (06/02/2024).
Dalam dialog tersebut, Puti Guntur Soekarno menyampaikan bahwa aspirasi dari Generasi Z (Gen Z) menyoroti permasalahan pendidikan, kekerasan, dan pelecehan seksual di Kota Surabaya.
Puti Guntur Soekarno menyoroti tingginya biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) di perguruan tinggi dan berbagai pungutan yang dikenakan pada siswa SMA. "Garda Puti Guntur Soekarno dapat menjadi motor penggerak pemerataan beasiswa pendidikan anak-anak kita yang membutuhkan," ujar Puti Guntur Soekarno.
Upaya tersebut diharapkan dapat membantu meringankan beban finansial para pelajar yang menghadapi kendala ekonomi.
Selain itu, Legislator PDI Perjuangan tersebut juga menanggapi serius maraknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual di Kota Surabaya. Ia menyatakan komitmennya untuk bersinergi dalam menjadikan kota ini aman dan nyaman, terutama bagi perempuan di ruang publik.
"Harus disadari ketidaknyamanan perempuan saja itu sudah menjadi situasi yang tidak baik," tandasnya. Komisi X DPR RI mendorong pemangku kebijakan di Surabaya untuk memprioritaskan perspektif gender dalam merumuskan kebijakan.
Poin terakhir yang diungkapkan oleh Puti Guntur Soekarno adalah terkait Kampung Madani. Ia menyatakan, melalui Garda Puti Guntur Soekarno Gen Z-nya, relawan cucu Sang Proklamator Soekarno tersebut bakal berkolaborasi aktif dalam mewujudkan program Kampung Madani di Surabaya. Program ini bertujuan untuk menciptakan kampung yang mandiri dan mengentaskan kemiskinan.
"Kami sudah mengerecutkan gerak kami dalam berperan untuk mewujudkan Kampung Madani di Surabaya," katanya.
Garda Puti Guntur Soekarno aktif menjadi fasilitator di beberapa kampung, dengan fokus pada implementasi tri dharma perguruan tinggi, termasuk pelatihan UMKM dan digitalisasi pemasaran.
Sementara itu, Relawan Garda Puti Guntur Soekarno Gen Z, Fajar Kurniawan, menyebutkan bahwa sekitar 50 mahasiswa dari berbagai universitas di Surabaya berpartisipasi dalam dialog tersebut. Mereka mendiskusikan terkait program Kampung Madani, dengan menitikberatkan pada implementasi tri dharma perguruan tinggi. Fajar juga menegaskan bahwa hingga saat ini, sudah ada 30 personil Garda Puti Guntur Soekarno Gen Z yang tersebar di 5 titik pengembangan kampung mandiri.
"Hal ini menunjukkan keterlibatan aktif Garda Puti Guntur Soekarno dalam mewujudkan aspirasi masyarakat khususnya di bidang pendidikan dan pengentasan kemiskinan melalui program Kampung Madani," tutupnya (*)
Reporter: Pradhita (mg)|Editor: Arifin BH