23 April 2025

Get In Touch

Jelang Pemilu dan Ramadan, Pemkot Malang Siapkan Strategi Antisipasi Inflasi

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat menandatangani Perjanjian Kerjasama antara Pemkot Malang, BI, dan Bulog Malang untuk pengendalian inflasi 2024, Selasa (30/1/2024). (Santi/Lenteratoday)
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat menandatangani Perjanjian Kerjasama antara Pemkot Malang, BI, dan Bulog Malang untuk pengendalian inflasi 2024, Selasa (30/1/2024). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Sebagai upaya pengendalian inflasi menjelang pelaksanaan Pemilu dan memasuki bulan Ramadan 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang kembali menggelar High Level Meeting (HLM), pada Selasa (30/1/2024). Dalam kesempatan tersebut, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengatakan setidaknya terdapat 3 komoditi pangan yang perlu diwaspadai karena dapat menyumbang kenaikan angka inflasi. Di antaranya beras, jagung, hingga daging sapi.

Wahyu menjelaskan, berbagai strategi akan dilakukan oleh Pemkot Malang, termasuk pengoptimalan kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), untuk mengantisipasi kenaikan inflasi khususnya dari tiga komoditi pangan tersebut. Menurutnya, keberhasilan pengendalian inflasi di akhir tahun 2023, menjadi keyakinan bagi Pemkot Malang untuk dapat melakukan upaya serupa, di bulan Februari dan Maret 2024 nanti.

"Alhamdulillah akhir tahun 2023 kita bisa menekan (angka inflasi) sampai di bawah nasional dan provinisi. Dan itu semua berkat kerjasama yang baik antar seluruh elemen termasuk TPID Kota Malang. Jadi kemarin juga saat zoom meeting bersama Kemendagri RI, kita juga diingatkan bahwa Februari dan Maret serta beberapa bulan ke depan, itu harus tetap konsisten dan mewaspadai komoditas yang dimungkinkan akan naik," ujar Pj Wali Kota Wahyu, ditemui usai menghadiri HLM tersebut, Selasa (30/1/2024).

Wahyu menambahkan, strategi pengendalian inflasi harus tetap konsisten dilakukan. Mengingat berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan di bulan Februari, termasuk cuti bersama perayaan Imlek, peringatan Isra Mi'raj, hingga pesta demokrasi di 14 Februari mendatang. Menurutnya, penting untuk memperkuat antisipasi karena bulan Maret 2024 juga akan memasuki bulan puasa Ramadan dan mendekati Hari Raya Idul Fitri di bulan April.

"Jadi ini penting untuk kita antisipasi, terlebih komoditi pangan, seperti cabai tahun kemarin itu kan ada kenaikan untuk harga cabai. Kemudian sekarang yang perlu kita perhatikan terkait dengan beras dan untuk itu sudah kita koordinasi dengan Bulog Cabang Malang. Kemudian terkait daging sapi, jagung, itu kemarin jadi sorotan pemerintah provinsi pada saat koordinasi pengendalian inflasi dengan Kemendagri," tambah Wahyu.

Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan langkah-langkah konkret yang akan diambil oleh Pemkot Malang untuk menjaga ketersediaan dan harga stabil komoditas pangan. Terkait beras, menurutnya Pemkot akan menggelontorkan beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) di dua kecamatan, yaitu Klojen dan Blimbing.

Sementara untuk daging sapi, kerjasama akan dilakukan dengan Kabupaten Malang, untuk mengamankan pasokan daging sapi sebelum terjadi kenaikan harga. Adapun untuk jagung, menurutnya beberapa daerah di sekitar Kota Malang yang memiliki potensi panen jagung tinggi, akan diikutsertakan dalam kerjasama. Dengan melibatkan BUMD Perumda Tugu Aneka Usaha (Tunas) Kota Malang untuk pembelian jagung.

"Kalau anggaran sudah kami siapkan, terkait dengan intervensi komoditi. Kemarin kami ada anggaran Rp 2 miliar. Karena untuk intervensi tidak hanya pada satu OPD, ada Dispangtan, Diskoperindag, ada bagian Perekonomian, Infrastruktur, dan Sumber Daya Alam (PISDA)," terang Wahyu.

Tak hanya itu, Wahyu juga menyebutkan bahwa Pemkot Malang akan berkomitmen untuk memberikan subsidi kepada masyarakat dalam rangka menjaga stabilitas harga. "Kita memberikan subsidi karena SPHP ini kan dari Bulog kepada toko-toko, itu kan itu ada ongkosnya. Nah itu kami subsidi ongkosnya. Jadi kita menjual harganya yang tidak jauh dengan Bulog. Tetapi yang jelas kita akan gelontor dan pasti lebih murah daripada distributor," tukasnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.