
MALANG (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus menggencarkan implementasi Sanitasi Total Berbasis Lingkungan (STBM) 5 Pilar, sebagai upaya menjadikan wilayah bersih dan sehat.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi (monev) STBM serta memberikan apresiasi kepada 6 kelurahan yang berhasil menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Wahyu menyebutkan bahwa tiga kelurahan, yaitu Cemorokandang, Sawojajar, dan Arjosari, telah menjadi pilot project penerapan STBM 5 pikar di tahun 2022 lalu. Di tahun ini, sebanyak 3 kelurahan lainnya, yakni Arjowinangun, Lesanpuro, dan Balearjosari, juga berhasil menerapkan 5 pilar STBM, menunjukkan adanya total enam kelurahan yang sukses dalam upaya ini.
"Tentunya kita harapkan karena (saat ini) hanya ada 2 kecamatan, nanti kecamatan yang lain tetap harus menerapkan untuk STBM ini. Karena saya yakin, walaupun kita ini terkait dengan Buang Air Besar sembarangan (BABs) sudah tidak ada lagi, tapi tetap harus dipantau," ujar Wahyu, ditemui usai acara tersebut, Selasa (14/11/2023).
Wahyu menegaskan, pentingnya konsistensi dalam penerapan STBM. Meskipun beberapa wilayah telah menerima penghargaan terkait penerapan STBM 5 pilar ini. Namun, Wahyu menekankan bahwa hal tersebut bukanlah akhir, melainkan awal dari upaya berkelanjutan.
"Karena sanitasi ini sangat penting karena akan berpengaruh juga ke stunting. Karena prosentasenya saya kira sama, antara gizi dengan sanitasi terhadap pengaruh pada stunting, itu sangat signifikan. Jadi saya berharap dengan adanya monev ini ada lanhkah-langkah yang jelas untuk kita bisa menjadikan Kota Malang bebas dari sanitasi buruk," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif, menyebutkan bahwa STBM 5 pilar melibatkan indikator seperti berhenti Buang Air Besar sembarangan (BABs), menerapkan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga.
Lebih lanjut, dari total 57 kelurahan di Kota Malang. Husnul menghendaki bahwa masih terdapat enam kelurahan yang berhasil menerapkan STBM 5 pilar.
"STBM ini lebih ke mengubah perilaku masyarakat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kalau PHBS ini sudah bisa, tentu akan mencegah beberapa hal, seperti penyakit yang berbasis lingkungan. Kemudian, terkait program prioritas pemerintah seperti stunting, itu juga akan sangat dipengaruhi dari kondisi STBM yang ada di masyarakat," jelasnya.
Demi memastikan kesinambungan program. Menurutnya setiap kelurahan telah dibentuk Tim STBM yang terdiri dari unsur kelurahan, puskesmas, Pokja kelurahan sehat, tokoh masyarakat, dan PKK. Di mana tim ini bertanggung jawab melakukan pemantauan sepanjang tahun untuk menilai penerapan lima pilar STBM dan mengatasi kendala yang mungkin muncul.
"Ini kan program, kita jalan terus sehingga semua yang berkaitan dengan STBM akan digencarkan. Makanya ada Bappeda, OPD dan stakeholder yang lainnya juga. Tadi Pak Pj Wali Kota juga sudah menyampaikan adanya asosiasi kabupaten kota untuk kesehatan sanitasi seluruh Indonesia. Itu nanti yang juga dikoordinasikan dengan Kota Malang," pungkasnya. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi