
Kediri - Meski belum ada kejelasan dimulainya Tahun Ajaran Baru, Dinas Pendidikan Kota Kediri sudah melakukan persiapan proses pembelajaran era new normal. Dua hal besar yang tengah dipersiapkan, yakni teknik edukatif dan persiapan fisik.
Menurut Ibnu Qoyim, Kabid Pendidikan Dasar,Dinas Pendidikan Kota Kediri, setiap jenjang sekolah memiliki cara sendiriuntuk menerapkan protokol kesehatan menghadapi new normal . Saat ini yang ditunggu anak-anak adalah kepastiankapan dimulainya masuk sekolah kembali.
“Soal kapan masuk sekolah, kami menunggu pengumuman dari Kemendikbud. Setelah nanti diumumkan, kami pun akan konsultasi dengan Gugus Tugas Pecerpatan Penanggulangan Covid-19 di Kota Kediri,” kata Ibnu Qoyim, Kamis (11/6/2020).
Terkait persiapan new normal, lanjut Qoyim,Dinas Pendidikan Kota Kediri tengah membahas inovasi dan sistem yang akandikonsultasikan kepada Gugus Tugas. Saat ini sekolah disemua jenjang pendidikantengah disibukkan kegiatan masa kenaikankelas dan bersiap penerimaan siswa baru yang akan dilakukan secara daring.
Namun demikian, di sekolah dasar, para guru mulai saat ini sudah berinisiatif mempersiapkan diri meski belum ada kepastian kapan dimulainya ajaran baru. Seperti yang dilakukan para pengajar di SDN Kaliombo, Kelurahan Kaliombo, Kecamatan Kota. Para pengajar sudah masuk meski tidak penuh untuk mempersiapkan diri.
“Persiapannya ada dua hal besar yaitu teknik edukatif dan persiapan fisik,” kata Sigit Hadirianto, Kepala Sekolah SDN Kaliombo, Rabu (10/06/2020).
Persiapan fisik yang mudah terlihat yaitupengadaan tempat cuci tangan plus sabun dan juga handsanitizer. Tempat cucitangan di sekolah ini sudah ada di beberapa titik. Hanya perlu menambahkanlebih banyak sehingga anak-anak tidak perlu berdesakan untuk mencuci tangan.Selain itu, juga disediakan handsanitizer di pintu masuk ke kelas.
Persiapan teknik edukatif ini yang memerlukanpersiapan lebih panjang sebetulnya. Pengalaman belajar di rumah selama pandemimerupakan awal dari adaptasi ini. Pada dasarnya, prinsip edukasi memenuhikecakapan tematik, kecakapan literasi, kecakapan karakter, dan live skill .Materi ini yang perlu dijabarkan teknis mengajarkan pada saat new normal agartersampaikan ke murid dengan protokol kesehatan.
“Kalau kemarin masih belum tertata karena memang darurat. Harapannya nanti ketika new normal, sudah lebih tertata,” tambah Sigit.
Ditambahkan, awalnya mengadaptasi para gurumenyesuaikan cara mengajar era new normal yang akan diberlakukan. Paling awal, tentu harus akrab dengan teknologi. Tak semuaguru bisa cepat menyesuaikan diri.
“Ada dua sistem mengajar, luring dan daring.Kalau luring pun, guru juga harus membuat video agar meminimalkan berdekatandengan siswa,” kata Sigit. Jadi gambarannya, guru tetap bertatap muka di kelashanya tetap menjaga jarak dengan siswa yang diajar.
Mengajar melalui pembuatan video sudah mulaidilakukan ketika siswa belajar di rumah. Hanya masalahnya, tak semua siswamemiliki alat yang representatif dan internet sehingga memungkinkan untukmelakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) daring.
“Ya terpaksa, satu siswa yang tidak punyajaringan internet nebeng ke temennya atau tetangganya yang memiliki jaringaninternet,” kata Sigit.
Sejauh ini, percobaan awal sudah cukup lancar. Namun perlu evaluasi agar pelaksanaan ke depan lebih bagus. Ke depan, dalam KBM new normal , hal ini merupakan keniscayaan untuk dilakukan. (gos)