
BEIJING (Lenteratoday)- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menawarkan sejumlah proyek kepada pengusaha China pada Forum Bisnis Indonesia - Republik Rakyat China yang digelar di China World Hotel, Beijing, China, Senin (16/10/2023). Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga memastikan stabilitas Indonesia menghadapi Pemilu 2024.
"Dan tentu saja stabilitas sosial politik yang selalu terjaga. Jadi jangan sampai ada yang khawatir mengenai pemilu 2024 yang akan datang, karena Indonesia juga sudah berpengalaman melakukan pemilihan umum secara langsung selama lima kali," kata Jokowi, dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (17/10/2023).
"So, you don't need to worry, you just need to hurry. Ini adalah peluang investasi yang tidak hanya menguntungkan Indonesia tetapi juga RRT, karena bagi Indonesia kerja sama itu harus saling menguntungkan, harus sama-sama cuan," tambahnya.
Dalam pidatonya, Jokowi meyakinkan para investor bahwa investasi di Indonesia menjadi pilihan tepat karena mudah dan aman. Selain itu, ia juga mengajak investor untuk menanamkan modal di Indonesia karena sejumlah indikator ekonomi positif.
Seperti pertumbuhan ekonomi konsisten di atas 5%, neraca perdagangan surplus 41 bulan berturut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut dan bonus demografi. Hingga sejumlah insentif dipersiapkan.
Selain itu, Jokowi juga menjabarkan sejumlah proyek yang menjadi fokus saat ini seperti hilirisasi komoditas nikel, tembaga, timah, dan minerba lainnya. Termasuk membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi untuk menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia.
Lebih jauh, Jokowi menjelaskan potensi energi baru terbarukan di Indonesia sangat besar hingga mencapai 3.600 gigawatt. Eks wali kota Solo memerinci beberapa di antaranya, yaitu 3.200 gigawatt dari tenaga surya dan terdapat 4.400 sungai untuk energi hidro.
Selain itu, Indonesia juga sedang membangun Ibu Kota Negara Nusantara dengan konsep kota hijau dalam rimba yang 60 persennya adalah hutan, kota netral karbon pertama di Indonesia. Jokowi menyebut bahwa pembangunan infrastruktur dasar dan pusat pemerintahan diperkirakan tahun depan akan bisa diselesaikan dan sampai awal November ini sudah ada 21 investor dari dalam dan luar negeri yang sudah dan akan segera melakukan groundbreaking dengan total nilai US$ 2 miliar.
Reporter:dya,rls|Editor:widyawati