16 April 2025

Get In Touch

Hati-hati! Ditemukan Pasien Baru Cacar Monyet di DKI

ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA (Lenteratoday)-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi satu kasus baru cacar monyet atau monkeypox ditemukan di DKI Jakarta. Dengan temuan itu, saat ini terdapat dua kasus cacar monyet di Indonesia.

Pasien belum diketahui apakah memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri. Pasien berusia 30 tahun itu teridentifikasi memiliki banyak lesi bahkan sampai di 10 titik bagian tubuh. Awalnya pasien sempat mengira lesi tersebut merupakan jerawat biasa.

"Nah ini adalah kasus yang ditemukan di Indonesia, usianya 30 tahun, awalnya datang dengan keluhan jerawat di wajah ya baru 2 hari. Tapi kemudian pasien belum pernah ada keluhan jerawat sebelumnya," terang Dr dr Windy Keumala Budianti, SpKK, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dikutip, Selasa (17/10/2023).

Pasien membiarkan lesi tersebut, tidak berusaha memencetnya. Namun, lesi terus menjalar ke bagian tubuh lain yakni di bagian tangan, tungkai, juga perianal.Badannya sempat demam selama dua hari, tetapi nihil keluhan nyeri kepala dan nyeri otot. Pasien hanya merasakan nyeri pegal secara umum tiga hari sebelum muncul lesi."Total jumlah lesi 10," katanya.

Terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menekankan pihaknya masih menelusuri kemungkinan kontak erat pasien baru MPox. Sejauh ini, hanya ada tujuh kontak erat."Kontak erat masih dilakukan tracing oleh dinkes DKI saat ini sudah ada 6-7 orang kontak erat yang ditracing," beber dr Nadia Selasa (17/10/2023).

Pasien disebut dr Nadia masih dalam tahap perawatan di fasilitas kesehatan. Meski relatif stabil, lesi pada pasien disebutnya cukup banyak."Pasien dirawat kondisi baik tetapi memang ada demam dan lesi seperti keropeng, papula, vesikel," sambung dr Nadia.

"Penyakit monkey pox sudah bukan penyakit PHEIC dari WHO, jadi sudah merupakan penanganan penyakit biasa," pungkasnya.

Sebelumnya, Anggota Tim Kerja Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kemenkes Chita Septiawati mengatakan temuan terbaru kasus tersebut dilaporkan pada 14 Oktober 2023.Chita menjelaskan kasus cacar monyet pertama kali ditemukan di Indonesia pada 20 Agustus 2022 yang merupakan kasus impor atau berasal dari luar negeri. Ia menyebut risiko importasi kasus cacar monyet ke Indonesia cukup tinggi.

"Belum lama ini, kemarin kita mendapat laporan kembali satu kasus, sehingga sampai pada hari ini kita mempunyai dua kasus konfirmasi yang kebetulan keduanya berada di Jakarta," kata Chita dalam diskusi Sosialisasi Kewaspadan Monkeyfox secara daring, Senin (16/10).

Chita menyampaikan mereka yang terpapar cacar monyet mengalami gejala-gejala seperti demam akut lebih dari 38,5 derajat Celsius, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, dan kelelahan.Ia menerangkan secara global total estimasi konfirmasi kasus cacar monyet mencapai 90.618 kasus dengan angka kematian 157 kasus dari 115 negara.

Negara yang melaporkan kasus cacar monyet terbanyak adalah Amerika Serikat. Sementara Cina, Thailand, dan Jepang menjadi negara dengan kasus cacar monyet terbanyak di negara ASEAN dan sekitarnya.

Reporter:dya,rls|Editor:widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.