20 April 2025

Get In Touch

Pemkot Kediri, Bank Jatim, dan BNI 46 Kolaborasi Sediakan QRIS Retribusi dan KKPD

Wali Kota Abu Bakar saat me-launching Kartu Kredit Pemerintah Daerah dan layanan QRIS hasil kerjasama dengan Bank Jatim dan BNI 46.
Wali Kota Abu Bakar saat me-launching Kartu Kredit Pemerintah Daerah dan layanan QRIS hasil kerjasama dengan Bank Jatim dan BNI 46.

KEDIRI (Lenteratoday) - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, me-launching Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) dan QRIS Retribusi di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Jumat (6/10/2023). KKPD dan QRIS Retribusi ini merupakan kolaborasi Pemkot Kediri, Bank Jatim, dan BNI 46.

Penerapan KKPD ini telah tercantum dalam Perwali Nomor 29 tahun 2023 tentang tata cara penggunaan dan penyelenggaraan KKPD untuk pelaksanaan APBD di lingkungan Pemkot Kediri. Hal ini sekaligus mengimplementasikan Permendagri No.79/2022 tentang petunjuk teknis penggunaan KKPD dalam pelaksanaan APBD.

Wali Kota Abu Bakar menyatakan rasa syukur kerjasama yang di jalin selama ini akhirnya membuahkan hasil dengan menumbuhkan ekosistem baru. Terutama dalam dunia keuangan pemerintah dan yang sedang berkembang saat ini. “Terima kasih atas kolaborasi yang luar biasa bagus ini," ujarnya.

Abdullah Abu Bakar mengatakan KKPD ini akan mempercepat proses pengadaan di Kota Kediri. Melalui KKPD ini nantinya segala pembayaran atas belanja yang dibebankan pada APBD akan dipenuhi dulu oleh bank penerbit KKPD yakni Bank Jatim dan BNI 46.

Saat ini penggunaan KKPD diterapkan di Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD). Namun ke depan setiap OPD harus menggunakan KKPD.

"Tentu ini akan mempermudah dan putaran ekonomi bisa lebih cepat. Ditambah lagi ada kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari Bapak Presiden. Diharapkan penyerapan TKDN dan anggaran jauh lebih gesit," ungkapnya.

Wali kota menambahkan untuk pembayaran retribusi melalui QRIS ini adalah hal yang harus dilakukan. Sebab saat ini masyarakat sudah semakin terbiasa dengan cashless. Saat ini semua dilakukan secara digital dimana hal itu akan mempermudah. Serta meminimalisasi persepsi orang mengenai uang berhenti di pemerintah.

Penggunaan QRIS ini juga menekan risiko kebocoran penerimaan retribusi. Diaharapkan Pendapatan Asli daerah (PAD) Kota Kediri semakin meningkat. "Jadi pemerintah hanya melakukan pencatatan saja. Uang ada di bank. Ini bagus untuk meningkatkan akuntabilitas," imbuhnya.

Kepala Bank Jatim Cabang Kediri Subeki menyambut baik kerjasama tersebut. KKPD dan QRIS ini akan mempercepat kinerja Pemkot Kediri. Dengan penggunaan QRIS semua tercatat dan tersimpan dengan baik.

"Kita akan men-support program kerja dari pemerintah baik provinsi maupun daerah. Gerakan ini akan mempermudah pemerintah dalam memberikan pelayanan pada masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPPKAD Kota Kediri Sugeng Wahyu mengatakan KKPD ini dapat untuk pembayaran pengadaan barang/jasa dan perjalanan dinas dengan mekanisme uang persediaan. Porsinya 40 persen untuk KKPD dan 60 persen untuk uang persediaan tunai.

Manfaat KKPD ini juga banyak. Yakni, meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembayaran, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan daerah, mengurangi risiko korupsi dan penyimpangan, mendukung program non tunai pemerintah, serta meningkatkan pelayanan publik. "Memang manfaatnya banyak sekali. Kami di BPPKAD menjadi pilot project penggunaan KKPD," ujarnya.

Turut hadir Kepala Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia Kediri M. Choirur Rofiq, Sekda Kota Kediri Bagus Alit, Head Area BNI Wilayah Kediri Jodhy Aditya, Kepala BNI Kediri Enrico Annas, Kepala OPD terkait, perwakilan unit pelayanan masyarakat, dan tamu undangan lain.(*)

Reporter: Gatot Sunarko/Diskominfo | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.