
KEDIRI (Lenteratoday) -Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) harus meningkatkan kapasitas dan selalu update ilmu. Pasalnya hal ini terkait tugas sebagai pendamping bagi perempuan dan anak yang berperkara hukum. Oleh karena itu, penting sekali para Satgas PPA ini untuk selalu update ilmunya.
“Untuk itu, kemarin Jumat (29/9/23), diadakan focus group discussion (FGD) dengan Yayasan Lembaga Perlindungan Anak (YLPA) Kediri di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri. FGD ini membahas bagaimana menjadi pendamping responsif perempuan dan anak,” ungkap Ketua TP PKK Ferry Silviana Abu Bakar melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Kediri, Apip Permana, Sabtu (30/9/23).
Bunda Fey –sapaan akrab Ferry menegaskan dengan kapasitas Satgas PPA yang mumpuni akan membuat rasa aman korban yang didampingi.
“Jadi seorang Satgas PPA harus punya ilmu. Tujuannya apabila korban mendapat perlakuan tidak adil atau tidak mendapatkan haknya, Satgas PPA bisa berargumen dan memberikan haknya” tandas Bunda Fey.
FGD kali ini menghadirkan Siti Mazumah dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Apik Jakarta sebagai narasumber. FGD ini diadakan karena sampai hari ini kasus kekerasan seksual pada anak dan perempuan masih saja terus terjadi.
Hadir pula dalam acara ini, Dewan Pengawas YLP Kediri Heri Nurdianto, Satgas PPA kelurahan dan kecamatan se-Kota Kediri dan relawan Yayasan Lembaga Perlindungan Anak (YLPA) se-Kota Kediri.
Reporter: Rilis Dinas Kominfo/Gatot Sunarko