20 April 2025

Get In Touch

Presiden Jokowi Berharap Kesepakatan Investasi Prancis di IKN Segera Terealisasi

Presiden Joko Widodo bersama Presiden Prancis Emanuel Macron.
Presiden Joko Widodo bersama Presiden Prancis Emanuel Macron.

INDIA (Lenteratoday) - Presiden Joko Widodo berharap kesepakatan antara Indonesia dan Prancis terkait investasi di sektor strategis bisa segera teralisasi. Hal itu disampaikan saat bertemu dengan Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron di Bharat Mandapam, IECC, Pragati Maidan, New Delhi, India, Sabtu (9/9/2023).

“Investasi di sektor strategis saya menghargai Dubes Prancis untuk Indonesia telah bawa calon investor Prancis ke IKN dan menghasilkan 4 LoI (Letter of Intent) untuk dukung pembangunan IKN,” ucapnya dalam pertemuan tersebut.

“Saya harap kesepakatan ini dapat segera direalisasikan,” sambung Presiden Jokowi.

Sementara itu, terkait dengan transisi energi, Jokowi berharap agar Prancis dapat merealisasikan komitmennya. Termasuk di dalamnya melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP).

“Terkait transisi energi, saya harap Prancis juga dapat merealisasikan komitmen untuk proyek transisi energi, termasuk melalui skema JETP,” ungkapnya.

Selain membahas investasi, Jokowi juga meminta dukungan kepada Prancis terhadap proses keanggotaan Indonesia menjadi bagian dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Jokowi mengungkapkan hal tersebut merupakan langkah Indonesia untuk menjadi negara maju.

“Kami telah lakukan berbagai reformasi ekonomi sejalan dengan persyaratan keanggotaan OECD,” tuturnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Presiden Jokowi meminta kepada Presiden Macron untuk dapat berbagi pengalaman mengenai cara kerja hingga optimalisasi manfaat sebagai anggota OECD. “Untuk itu, mohon dukungan Prancis terhadap keanggotaan Indonesia termasuk berbagi pengalaman terkait cara kerja dan optimalisasi manfaat keanggotaan di OECD,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga turut menyampaikan apresiasi kepada Prancis yang telah memperlihatkan fleksibilitas posisi atas tindak pelecehan simbol agama dan kitab suci dalam konsep deklarasi G20.

“Ini isu yang sangat penting bagi Indonesia, tindak pelecehan tersebut sangat melukai hati umat muslim dan tidak dapat dibenarkan,” tegas Presiden. (*)

Sumber ; Setpres | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.