20 April 2025

Get In Touch

Ponpes Lirboyo Sebagai Prototipe Pesantren Tangguh Bukti Kepedulian Pemprov ke Kota Kediri

Ponpes Lirboyo Sebagai Prototipe Pesantren Tangguh Bukti Kepedulian Pemprov ke Kota Kediri

Kediri - Walikota Kediri, Adullah Abu Bakar sambut gembira penunjukkan Ponpes Lirboyo sebagai prototype Pesantren Tangguh oleh Gubnernur Jatim Hj Khofifah Indar Parawansa. Hal itu dianggap sebagai perhatian Pemprov Jatim terhadap Kota Kediri.

"Di Kota Kediri ada Ponpes Lirboyo, yang merupakan salah satu pondok pesantren terbesar di Indonesia. Tentunya kunjungan ini memberi bukti bahwa Pemprov Jatim dan jajarannya sangat konsen pada keberlanjutan pembelajaran di lingkungan pesantren di era new normal," kata Abdullah Abu Bakar kepada wartawan di sela-seka mendampingi Gubernur Khofifah di Ponpes Lirboyo, Sabtu (6/6/2020).

Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar menerima rombongan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang didampingi, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah, Kapolda Jatim Irjen Fadil Imran, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Mepala BPBD Jatim Suban Wahyudiono, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi, Kapolresta Kediri AKBP Miko Indrayana dan Dandim 0809 Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno.Secara terpisah, Gus Oing Abdul Muid Shohib selaku pengurus Pondok Pesantren Lirboyo mengatakan tujuan Forpimda Jatim bersilaturahim dengan masayikh Ponpes Lirboyo ingin mendengarkan paparan pesantren tangguh yang digagas Polresta Kediri dan diharapkan menjadi percontohan bagi pesantren-pesantren lain.

"Untuk persiapan pondok pesantren sendiri yaitu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara resmi baru kita mulai buka 1 bulan mendatang. Saat ini santri di rumah kita mohon untuk isolasi mandiri 14 hari baru nanti 14 hari secara bertahap santri-santri masuk. Untuk tahap pertama ini kita masukkan santri 10 persen yaitu sekitar 2500 dari santri yang dekat. Yang jauh kalau ini sudah masuk, ruang karantinanya kosong, baru kita masukkan lagi tahap berikutnya sambil kita menunggu perkembangan covid secara nasional," urainya.

Gus Oing melanjutkan, untuk konsep pesantren tangguh di antaranya seperti ketahanan pangan, ketahanan kesehatan dan ketahanan keamanan. "Yang penting screning awal masuknya santri ini kita perketat. Kita taati seluruh protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah," tandasnya.

Dalam kunjungan tersebut rombongan Gubernur Khofifah memberikan bantuan ; masker kain 5000 lembar, sprayer 5 unit, handsanitizer 200 liter, google glass 15 buah, face shield 15 buah, hazmat 50 set, vitamin C 1.000 strip, sepatu boot 5 pasang, tempat cuci tangan 10 unit, 250 pasang latex serta thermal gun 3 unit. Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada Pengasuh Ponpes Lirboyo, Kota Kediri KH. Anwan Manshur yang juga menjabat sebagai Rois Suriah PW NU Jatim.

Khusus new normal, Gubernur Jawa Timur menjelaskan bahwa pada dasarnya hal tersebut merupakan tatanan format baru. "Yang mungkin tadinya tidak pakai masker, maka sekarang pakai masker karena proses penularan covid-19 ini dari percikan atau droplet. Sehingga masker ini walaupun kain punya efektifitas bisa sampai 60 persen.

Kemudian mencuci tangan begitu kuat diseyogyakan bahkan diseyogyakan 20 menit sekali cuci tangan dengan menggunakan sabun yang ada busanya. Nah pola-pola seperti ini yang masuk pada area normal tatanan baru. Kemudian physical distancing ini juga menjadi bagian yang penting.

Oleh karena itu apa yg menjadi tatanan baru ini tentu kita juga harus beradaptasi dengan realita yang ada bhwa hari ini covid-19 belum berhenti. Oleh karena itu upaya untuk bisa mencegah jangan sampai tertular adalah dengan penegakan protokol kesehatan dan kedisiplinan kita secara konsisten," tambahnya.

Kapolda Jatim Irjen Fadil Imran menambahkan, mudah-mudahan hal ini bisa menjadi contoh role model untuk bisa ditiru oleh yang lain. "Jawa Timur juga bisa menginspirasi yang lain. Disamping itu gerakan disiplin kalau dimulai dari pesantren saya kira akan luar biasa gemahnya ke masyarakat," jelasnya. (gos)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.