20 April 2025

Get In Touch

Hadiri Festival Bentoel, Menaker Ingatkan Pertumbuhan UMKM Tanggung Jawab Bersama

Menaker RI, Ida Fauziah, saat mengunjungi stan UMKM dalam Festival Bentoel Membangun Bangsa, Kota Malang, Selasa (29/8/2023). (Santi/Lenteratoday)
Menaker RI, Ida Fauziah, saat mengunjungi stan UMKM dalam Festival Bentoel Membangun Bangsa, Kota Malang, Selasa (29/8/2023). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Dalam Festival Bentoel Membangun Bangsa tahun 2023, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Ida Fauziah, menegaskan bahwa pengembangan UMKM merupakan tanggung jawab bersama. Baik dari sektor pemerintah pusat, daerah, dinas-dinas terkait, hingga perusahaan, dan stakeholder lainnya.

Dalam hal ini, Ida juga mengapresiasi kontribusi Bentoel dalam pengembangan UMKM dan berharap peran ini dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain. Dalam kaitannya dengan Festival Bentoel, ia menyebutkan bahwa perusahaan telah menyerap sekitar 700 tenaga kerja di wilayah Malang. Pihaknya juga menekankan upaya terus menerus untuk mengurangi angka pengangguran dengan menciptakan peluang kerja baru, dan mendukung UMKM sebagai wirausaha alternatif.

"Kalau dari Kementerian Koperasi, UMKM tahun 2021, itu kontribusi UMKM pada ekonomi nasional sebanyak 60,5 persen. UMKM kita mampu serap tenaga kerja sebanyak 97 persen dan menghimpun 60-70 persen total investasi. Sumbangsihnya sangat besar," ujar Ida, ditemui usai membuka festival tersebut, Selasa (29/8/2023) sore.

Meski demikian, ia mengakui tantangan yang dihadapi UMKM, seperti akses keuangan yang terbatas, kendala dalam promosi pemasaran, terlebih infrastruktur teknologi. Oleh karena itu, ia berharap agar perusahaan besar, termasuk PT Bentoel, dapat berkontribusi dalam memperkuat literasi dan kemampuan UMKM dalam memanfaatkan teknologi.

"Maka kalau banyak perusahaan besar berperan seperti ini, akan banyak menyerap tenaga kerja. Nah dengan adanya CSR dari perusahaan seperti Bentoel ini, kita harapkan pelaku UMKM kita naik kelas. Dari usaha mikro menjadi kecil, menengah, dan seterusnya," tukasnya.

Terpisah, Presiden Direktur Bentoel Group, William Lumentut, sebelumnya menggarisbawahi empat komitmen perusahaan untuk menciptakan dampak positif berkelanjutan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Di mana salah satu komitmen tersebut yakni peningkatan digital literasi UMKM. William juga mengungkapkan bahwa Bentoel berupaya membantu UMKM melalui inklusi digital. Dan mengakui bahwa keterampilan digital kini sangat penting dalam era globalisasi.

Lebih lanjut, William menjelaskan, perusahaannya tidak membatasi sektor yang dibantu dalam peningkatan digital literasi UMKM. Ia juga berencana untuk bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dalam inisiatif ini.

"Tapi kalau bicara omzet yang didapatkan oleh pelaku UMKM yang sudah kami bantu, kadang-kdang itu masalah confidential. Karena belum tentu pelaku UMKM itu dapat berbagi dengan kami. Tapi kami kedepannya akan melakukan tracing untuk itu," ungkap William.

Di sisi lain, Direktur Hubungan Eksternal Bentoel Group, Dian Widyanarti, menekankan bahwa perusahaannya telah memulai upaya inklusi digital UMKM sejak tahun 2019 lalu. Menurutnya, Bentoel tekah memberikan bantuan berupa alat, seperti laptop, kepada 250 UMKM untuk membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan digital.

"Komitmen kami untuk melanjutkan inklusi digital ini adalah karena kelemahan UMKM terkait kesadaran penggunaan digital, itu masih kurang. Di tahun itu juga kami telah menyelenggarakan pameran selama 2 hari, yang merupakan hasil pelatihan UMKM. Dari situ, mereka sudah bisa menghasilkan penghasilan secara digital dan masuk ke e-commerce," tutupnya.(*)

Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.