20 April 2025

Get In Touch

Resmikan Teaching Factory Air Minum dalam Kemasan, Wali Kota Surabaya : Distributor Harus Warga Miskin dan Pra-Miskin

Salah satu alat di Teaching Factory Air untuk produksi Air Minum dalam Kemasan dengan merk HERO, di Rumah Pompa Putat Gede Surabaya
Salah satu alat di Teaching Factory Air untuk produksi Air Minum dalam Kemasan dengan merk HERO, di Rumah Pompa Putat Gede Surabaya

SURABAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerja sama dengan Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) resmikan Teaching Factory Air Minum Dalam Kemasan dengan merk HERO, pada Senin (28/8/2023) di Rumah Pompa Putat Gede Surabaya. Wali Kota Eri Cahyadi ingin kerja sama ini juga sebagai upaya entas kemiskinan di Surabaya.

Eri mengatakan, nantinya yang menjadi distributor air kemasan merk HERO ini harus dari warga miskin dan pra miskin di Kota Surabaya.

"Semoga dengan peresmian Teaching Factory ini akan secara otomatis bisa mengurangi jumlah kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan memberikan dampak yang luar biasa bagi seluruh warga Surabaya," ungkap Eri di lokasi.

Nantinya, air minum ini akan resmi didistribusikan pada bulan November. "Pas dengan Hari Pahlawannya Kota Surabaya, pas dengan namanya yaitu Hero," beber Eri.

Sementara, Rektor ITS Surabaya Prof. Dr. Ir. Mochammad Ashari dalam sambutannya mengatakan, salah satu tujuan kerja sama ini adalah sebagai teaching factory, yaitu perusahaan atau pabrik yang berproduksi tetapi dalam pembangunannya banyak menggunakan teknologi-teknologi yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi, yang dalam kesempatan ini adalah ITS.

"Teaching Factory itu adalah perusahaan yang memang berjalan seperti perusahaan yang lain, di samping sebagai perusahaan komersial, ini juga sebagai tempat praktik para mahasiswa ITS. Baik praktik di bidang teknologinya, pemasarannya, pengawasannya, dan semuanya," jelas Ashari.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Rektor ITS Mohammad Ashari saat menandatangani prasasti peresmian Teaching Factory Air Minum Dalam Kemasan merk "Hero". (Jannatul Firdaus/Lenteratoday)

Ia juga mengungkapkan, teaching factory ini seluruhnya dikerjakan oleh ITS dengan teknologi ITS dengan bahan baku air unggulan. Digunakan teknologi nano yang bisa menyaring dan menghilangkan mikroplastik yang jika masuk ke dalam tubuh dan tidak bisa keluar dalam jumlah tertentu, bisa mengakibatkan kanker.

"Kita juga menggunakan teknologi digital untuk memonitor, mengukur segala macamnya secara IoT (Internet of Things) dengan teknologi digital di Handphone," lanjutnya.

Berinovasi, guna menerapkan hemat plastik, telah tersedia funding machine yang bisa digunakan untuk mengisi botol hingga galon secara refill, sehingga akan hemat plastik.

"Kita berkomitmen untuk mengimplementasikan riset-riset ini sampai bisa dirasakan oleh masyarakat," ungkapnya.

Dalam kesempatan ini ia berharap, Teaching Factory ini selain memberi manfaat kepada masyarakat seluruh Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, juga tentu saja membuktikan pada dunia bahwa riset dan teknologi yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi itu bisa dimanfaatkan dan membawa kemanfaatan bagi masyarakat luas.(*)

Reporter : Jannatul Firdaus/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.