KEDIRI (Lenteratoday)- Wali Kota Abu Bakar mengaku bingung penyebab polusi air yang disampaikan warga RT 5/RW 2 Kelurahan Tempurejo, Kota Kediri. Dia pun meninjau langsung ke rumah warga, Kamis (24/8/2023).
Sebelumnya warga mengeluhkan kondisi air yang berbau dan licin. Bahkan ada beberapa warga yang merasakan gatal saat digunakan untuk mandi. Ada 14 rumah warga yang terdampak air berbau ini.
"Hari ini saya menindaklanjuti temuan warga bahwa ada warga yang melaporkan airnya berbau, akhirnya kita ke Kelurahan Tempurejo. Memang agak unik yang berbau hanya satu deret. Di sini kita lagi melakukan penelitian dan kami juga lagi diskusi ada relawan dari Ecoton yang memiliki persepsi yang sama," terang Wali Kota Kediri.
Berdasarkan penelitian sementara yang sudah dilakukan, Wali Kota Kediri tidak merekomendasikan air tersebut digunakan untuk aktivitas sehari-hari seperti mencuci, mandi, memasak, ataupun untuk minum. Walaupun menurut hasil laboratorium kadar pH air normal, nitrat/nitrit dan yang lain masih di ambang batas.
Abdullah Abu Bakar mengungkapkan air di daerah Tempurejo ini bisa berbau diduga ada dua kemungkinan. Pertama, kebocoran tanki Pertamina, namun hasil sementara menurut Pertamina tidak ada kebocoran.
Kedua, dulu di belakang rumah warga yang terdampak ada bekas galian batu bata yang ditimbun dengan sampah. Untuk memastikan hal tersebut masih dilakukan penelitian.
Solusi sementara dari permasalahan ini, Wali Kota Kediri mengungkapkan di tiap rumah warga yang terdampak diberi tandon air yang akan diisi setiap pagi dan sore oleh DLHKP Kota Kediri. Air tersebut bisa digunakan warga melakukan aktivitas.
Salah satu warga yang terdampak, Semi mengaku bingung karena tiap hari harus menggunakan air sedangkan air di rumahnya berbau tidak sedap. Sehingga untuk mendapat air bersih harus mencari jauh karena jika beli setiap hari merasa keberatan.
Saat ini, Semi sudah tidak menggunakan air di rumah untuk aktivitas sehari-hari seperti memasak, mandi, minum dan lainnya. Untuk memasak dan mandi, Semi mengambil air dari rumah mertua di Katang sedangkan untuk minum, mendapat bantuan satu galon tiap harinya. "Semoga permasalahan ini bisa segera tertangani," tutupnya.
Turut mendampingi dalam kunjungan wali kota ini, Plt Kepala DLHKP Kota Kediri Anang Kurniawan, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumedi, Camat Pesantren Widiantoro, dan Lurah Tempurejo Oryza Mahendrajaya.(*)
Reporter: Gatot Sunarko/Editor: widyawati
.jpg)
.jpg)
