20 April 2025

Get In Touch

Jaga Ketahanan Pangan, Kalteng Gelar Pasar Penyeimbang yang Sediakan Produk Lokal

Kegiatan pasar penyeimbang yang digelar Pemprov Kalteng melalui Dishanpang Kalteng.
Kegiatan pasar penyeimbang yang digelar Pemprov Kalteng melalui Dishanpang Kalteng.

PALANGKA RAYA(Lenteratoday)-Ketahanan pangan dengan meningkatkan konsumsi bahan lokal menjadi fokus di saat ancaman kekeringan melanda. Melalui Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang), Pemprov Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar pasar penyeimbang bersubsidi.

Kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang dimulai pada Kamis (13/7/2023) hari ini akan berlangsung selama tiga hari ke depan."Kegiatan ini adalah wujud partisipasi dan dukungan kami untuk menyukseskan program Gernas BBI dan Bangga Berwisata di Indonesia atau BBWI di Kalteng," papar Kepala Dishanpang Kalteng, Riza Rahmadi, Kamis (13/7/2023).

Melalui kegiatan ini, pemerintah setempat mengajak masyarakat Kota Palangka Raya agar mendukung produk lokal.Dikatakannya, produk-produk asal luar negeri yang beredar saat ini, tidak hanya berupa pakaian jadi, tas, elektronik, kosmetik dan lain sebagainya. Bahkan sampai ke produk bahan pangan pun sudah banyak yang merupakan barang impor.

"Harapannya dengan adanya kegiatan ini, bisa menumbuhkan rasa cinta dan bangga masyarakat terhadap produk lokal atau dalam negeri, serta memprioritaskan untuk menggunakannya," ungkapnya.

Lebih lanjut Riza menjelaskan, dalam kegiatan yang dipusatkan di kawasan GOR Tambun Bungai Palangka Raya ini, beberapa jenis komoditas pangan yang disediakan Dishanpang diantaranya bawang merah, bawang putih, beras, gula pasir, minyak goreng, cabai, hingga telur ayam ras.

Untuk alokasi komoditas pangan yang disediakan yaitu bawang merah sebanyak 70 kilogram, bawang putih 70 kilogram, beras pera (karau) satu ton, beras pulen satu ton, gula pasir 500 kilogram, minyak goreng kemasan 500 liter, telur ayam ras 80 rak, serta cabai 20 kilogram.

Sedangkan untuk harga pangan setelah disubsidi, yakni bawang merah Rp 36.000 per kilogram, bawang putih Rp 40.000 per kilogram, beras pera Rp 55.000 per lima kilogram, beras pulen Rp 50.000 per lima kilogram, gula pasir Rp 12.500 per kilogram, minyak goreng kemasan Rp 14.000 per liter, telur ayam ras Rp 55.000 per rak, serta cabai Rp 35.000 per kilogram.

Sementara itu, menurut salah seorang warga Jalan Flamboyan, Kecamatan Pahandut, Palangka Raya, Rusnidah, tentu adanya kegiatan pasar penyeimbang ini sangat dinantikan olehnya dan warga lainnya.

Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan dan akan lebih baik jika bahan pokok yang disediakan ditambah jumlahnya karena masih banyak warga yang belum kebagian. Terkait penggunaan produk lokal, ia mengakui jika selama ini selalu menggunakan produk lokal dan bangga pada produk lokal.

"Saya lebih memilih untuk menggunakan produk lokal, selain harganya lebih murah dan barangnya lebih mudah didapatkan, kualitas produk lokal juga sudah cukup baik tidak kalah dibandingkan produk luar," pungkasnya.(*)

Reporter : Novita/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.