
MALANG (Lenteratoday) - Meskipun Indonesia saat ini telah diprediksi berada dalam musim kemarau, beberapa wilayah di Jawa Timur masih sering mengalami kondisi cuaca mendung yang diikuti oleh hujan. Fenomena ini kerap menimbulkan pertanyaan dari masyarakat mengenai penyebab terjadinya cuaca yang tidak sesuai dengan musim yang seharusnya terjadi.
Menanggapi hal tersebut, Prakirawan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur, Linda Fitrotul Muzayanah, mengatakan bahwa berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh BMKG Jawa Timur, terdapat beberapa daerah seperti Lumajang bagian barat daya dan wilayah Malang bagian tenggara, yakni Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, yang belum sepenuhnya terpengaruh oleh musim kemarau.
"Berdasarkan pantauan kami, untuk musim kemarau (daerah) yang belum masuk itu wilayah Lumajang bagian barat daya dan wilayah Malang bagian tenggara, yakni daerah Ampelgading. Selain di daerah tersebut, wilayah Jawa Timur sudah berada pada musim kemarau," ujar Linda, saat dikonfirmasi melalui sambungan selular, Senin (3/6/2023).
Linda menyebutkan, salah satu faktor yang berperan atas terjadinya fenomena hujan di musim kemarau, yang pertama yakni adanya daerah konvergensi di sebelah utara Laut Jawa yang mengakibatkan perlambatan angin di sekitar Jawa Timur. Menurutnya, perlambatan ini menyebabkan massa udara berkumpul dan memperbesar peluang terbentuknya awan hujan. "Selain itu, adanya belokan angin di lapisan setinggi 3000 kaki juga berkontribusi pada kondisi cuaca yang tidak stabil," tambahnya.
Selain faktor konvergensi, Linda juga menjelaskan adanya gangguan atmosfer yang dikenal sebagai Madden Julian Oscillation (MJO). Menurutnya, meskipun nilai MJO mendekati netral, namun hal tersebut tetap memiliki pengaruh terhadap kondisi cuaca. Selain itu, kelembaban udara yang tinggi di lapisan 850 milibar (mb) juga menjadi faktor penentu dalam terjadinya hujan.
"Dan perlu diingat bahwa atmosfer di daerah tropis ini sangat dinamis (mudah berubah) jadi tidak selalu meskipun pada musim kemarau, tidak ada hujan sama sekali. Karena ada faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan itu tadi," jelasnya.
Diakhir, Linda juga menyampaikan bahwa berdasarkan data yang telah dikumpulkan, BMKG Jawa Timur memperkirakan masih adanya potensi hujan di selatan Jawa Timur dalam prakiraan dasarian di bulan Juli saat ini, dengan normalitas curah hujan rendah hingga menengah. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor :Lutfiyu Handi