14 April 2025

Get In Touch

Hadapi Kemarau, BPBD Nganjuk Petakan Kawasan Rawan Karhutla untuk Perlindungan Wilayah

Menghadapi musim kemarau tahun 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk telah melaksanakan upaya pemetaan terhadap 11 wilayah yang memiliki potensi yang tinggi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Senin (3/7/2023), (Hu
Menghadapi musim kemarau tahun 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk telah melaksanakan upaya pemetaan terhadap 11 wilayah yang memiliki potensi yang tinggi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Senin (3/7/2023), (Hu

NGANJUK (Lenteratoday) - Dalam menghadapi musim kemarau tahun 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk telah melaksanakan upaya pemetaan terhadap 11 wilayah yang memiliki potensi yang tinggi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Dalam pemetaan ini, BPBD Kabupaten Nganjuk secara teliti mengidentifikasi dan menandai wilayah-wilayah yang rawan terhadap ancaman Karhutla, dengan tujuan untuk meningkatkan kewaspadaan serta memungkinkan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan yang efektif.

Abdul Wakid, Kepala Pelaksana BPBD Nganjuk, melaporkan bahwa wilayah rawan Karhutla tersebut terbagi menjadi dua jenis hutan. Wilayah tersebut mencakup hutan tanaman produksi dan hutan lindung yang terletak di dua kecamatan, serta hutan produksi yang tersebar di sembilan kecamatan.

"Untuk jenis hutan produksi dan hutan lindung ada di Kecamatan Sawahan atau wilayah pegunungan Wilis serta di Kecamatan Ngluyu atau perbukitan wilayah utara Nganjuk. Sedangkan untuk jenis hutan produksi ada di Kecamaan Loceret, Ngetos, Bagor, Wilangan, Gondang, Pace, Jatikaleng, Lengkong, dan Rejoso," kata Abdul Wakid, Kepalad Pelaksana BPBD Nganjuk, Senin (3/7/2023).

Menurut Wakid beberapa langkah telah diambil sebagai upaya preventif dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Salah satunya adalah kolaborasi antara BPBD, Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimcam), KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan), dan Desa Tanpa Nama (Destana) dalam melakukan sosialisasi dan pengarahan secara intensif kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan warga setempat.

"Terkait karhutla Kami lakukan tindakan tersebut melalui berbagai program pelatihan dan pembinaan kepada LMDH dan warga desa," ujarnya.

BPBD Nganjuk juga telah melakukan persiapan dengan menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menghadapi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Ini termasuk kehadiran petugas dan relawan yang siap untuk ditugaskan dalam upaya pemadaman Karhutla. Selain itu, BPBD telah mempersiapkan beberapa peralatan, seperti dua unit armada tangki air, sepuluh unit kendaraan operasional roda dua, armada angkut personel, peralatan manual penghalau dan pemadam api (gepyokan), serta peralatan lainnya yang dibutuhkan.

"Dan yang terpenting, dengan mempersiapkan potensi yang ada di lapangan termasuk LMDH dan warga desa maka apabila terjadi karhutla bisa secepatnya dipadamkan," pungkasnya. (*)

Reporter : Abdillah Qomaru, rls | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.