
PONOROGO (Lenteratoray) - Selain mengakibatkan kerusakan 137 bangunan di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), gempa bumi Bantul Yogyakarta juga mengakibatkan saru rumah di Kabupaten Ponorogo rusak.
Getaran akibat gempa bumi itu, membuat dinding di salah satu rumah Ndirun (80) dan Amirah (70) di lingkungan Geger, Kelurahan Paju, roboh. Sehingga, dua orang lansia itu terpaksa diungsikan ke rumah saudaranya yang lebih aman.
“Semalam kan getaran gempa 2 kali, dan kondisi rumah Mbah Ndirun memang sudah parah dan retak-retak sebelumnya,” kata Iswahyudi, tetangga sekitar rumah Mbah Ndirun, dikutip dari beirtajatim, Sabtu (1/7/2023).
Warga sekitar Mbah Ndirun, kata Iswahyudi mendengar suara gemuruh, setelah dicek ada dinding rumah Mbah Ndirun yang roboh. Warga pun kemudian membujuk kedua lansia itu untuk meninggalkan rumahnya.
Sebenarnya yang mendiami rumah itu ada 3 orang, yaitu anak merka. Namun, saat kejadian anak mereka sedang keluar rumah. Awalnya, Mbah Ndirun tidak mau untuk dipindahkan, sebab tidak tahu kalau dinding rumahnya roboh. Maklum saja, Mbah Ndirun pendengarannya sudah berkurang.
Dengan dibujuk terus menerus oleh warga, akhirnya keduanya mau dievakuasi dan diungsikan ke rumah saudaranya yang rumahnya lebih aman. Pasca gempa bumi dan dinding roboh, rumah Mbah Ndirun tidak layak untuk ditempati lagi. Sebab, sangat membahayakan. Meski ada dinding yang masih berdiri, namun kondisinya juga sudah retak dan posisinya sudah miring.
“Ya bisa dikatakan rusak berat, tidak layak untuk ditempati ya karena bahaya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pada Jumat (30/6/2023) malam telah terjadi gempa bumi yang berpusat di Bantul Yogyakarta. Gempa bumi itu berkekuatan Magnitudo 6.4 terjadi pada pukul 19:57:41 WIB. Lokasi gempa bumi berada di 94 kilometer barat daya Kabupaten Bantul Provinsi DIY. Dengan kedalaman 25 kilometer. (*)
Sumber : Beritajatim | Editor : Lutfiyu Handi