
KEDIRI (Lenteratoday) -Revitalisasi Alun alun Kota Kediri dimulai. Namun masih belum banyak yang tahu apa dan mau diapakan Alun-alun yang direvitalisasi dengan menghabiskan dana APBD Rp 23 miliar tersebut.
Wali Kota Kediri Abu Bakar melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) menjelaskan akan mengembalikan fungsi dan filosofi alun-alun seperti era zaman dahulu. Di mana alun-alun difungsikan sebagai sarana sosialisasi masyarakat.
Dipaparkan, revitalisasi alun-alun dibuat seperti lapangan terbuka, tidak bersekat, berumput yang dikelilingi jalan.
"Jadi longgar gitu tidak ada sekat jadi cuma ada pohon. Nanti ada bangunan di sebelah sana. Atapnya juga keren. Jadi kita ada tempat nongkrong baru di sini," urai Apip Permana mengutip paparan Wali Kota Abu Bakar, Rabu (28/6/23).
Setelah revitalisasi alun-alun selesai, masyarakat bisa berkumpul, bersosialisasi dan bersantai di tempat tersebut. Selain itu, di alun-alun ini juga ramah bagi para penyandang disabilitas.
Kendati kembali difungsikan sebagai sarana sosialisasi masyarakat, Revitalisasi tidak mematikan penghidupan masyarakat dengan membuka kuliner di tempat ini.
Wali Kota Abu Bakar juga menyediakan pujasera bagi pedagang kaki lima (PKL). Sehingga tidak menghilangkan citra Alun alun sebelumnya juga sebagai sentra kuliner.
Namun demikian, diharapkan produk makanan dan minuman yang dijual harus diperbaiki, dikemas dengan baik dan harus dipikirkan agar masyarakat ketika berkunjung ke alun-alun mau membeli.
UMKM Kampung Dalem sebagai pembina PKL Alun alun diharapkan dapat mengemas lebih bagus dan beragam, untuk itu bisa ikut mengisi atau berjualan di Alun-alun Kota Kediri.
Reporter: Gatot Sunarko|Edior: Arifin BH