25 April 2025

Get In Touch

Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, Ini Langkah Dinkes Kota Kediri

Suasana workshop Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin (catin) yang diadakan Dinkes Kota Kediri.
Suasana workshop Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin (catin) yang diadakan Dinkes Kota Kediri.

KEDIRI (Lenteratoday) - Dinas Kesehatan Kota Kediri menggelar workshop kesehatan reproduksi pada calon pengantin di salah satu hotel dan resto di Kota Kediri, Selasa (6/6/2023). Hal itu sebagai upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).

Upaya tersebut dilakukan mulai dari masa sebelum hamil/prakonsepsi. Hal ini dapat diupayakan melalui peningkatan kesehatan reproduksi bagi Calon Pengantin (catin). Sehingga perlu dilakukan berbagai intervensi demi meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.

Kegiatan workshop ini dalam rangka meningkatkan koordinasi dan kerjasama Pemkot Kediri dengan kader Kilisuci dan lintas sektor terkait (Kemenag, P3NK, Dispenduk Capil, Puskesmas, Lintas Agama). Pemateri pada workshop ini dari IDI Kota Kediri dan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RSUD dr Sutomo Surabaya/FK Unair.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri, Fauzan Adima saat dihubungi mengatakan workshop ini salah satu upaya Pemkot Kediri menyiapkan kehamilan berkualitas sehingga dapat mencegah AKI dan AKB, kecacatan bayi, bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) yang diakibatkan dari ibu hamil kurang gizi, dan menekan risiko stunting.

“Calon pengantin adalah cikal bakal sebuah keluarga, mereka perlu mempersiapkan kondisi kesehatan agar dapat menjalankan kehamilan sehat dan dapat melahirkan generasi penerus yang juga sehat,” ujar dr Fauzan.

Dijelaskan calon pengantin dapat melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas atau rumah sakit. “Jika catin berasal dari Kota Kediri, pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan secara gratis di Puskesmas, namun jika salah satu catin berasal dari daerah lain akan ada biaya yang telah diatur di perda,”ungkapnya.

Fauzan juga menjelaskan ada beberapa tes kesehatan yang akan dilakukan catin, seperti pemeriksaan HB, HIV, sipilis, Hepatitis, golongan darah, gula darah dan tekanan darah untuk memastikan ada tidak atau tidaknya penyakit, baik itu yang menular maupun tidak menular.

“Hasil dari pemeriksaan ini memang tidak menghalangi catin untuk menikah, tapi dengan pemeriksaan ini membantu catin menjalankan proses kehamilan dan kelahiran nantinya. Jika dalam pemeriksaan ini catin menderita sakit tertentu, pihak Puskesmas akan memberikan konseling dan rujukan untuk mengatasi sakit catin,” terangnya.

Tak hanya melalui workshop bagi kader untuk memastikan catin mendapatkan pelayanan kesehatan Dinkes Kota Kediri juga bekerjasama dengan kementerian agama dan KUA untuk menyelipkan materi kesehatan reproduksi pada bimbingan perkawinan.”Jadi kita tidak hanya bekerjasama dengan kelurahan dan Puskesmas,”tegasnya.

Terakhir Fauzan berpesan agar catin di Kota Kediri melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi ada tidaknya penyakit, jika ada dapat segera diketahui, ditindaklanjuti dan diobati.

“Pemeriksaan ini sebenarnya untuk kebaikan dan kepentingan para catin itu sendiri. Jadi saya berharap mereka dengan kesadaran dapat mengikuti pemeriksaan kesehatan agar tidak ada penyesalan nanti,” pesannya. (*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.