09 April 2025

Get In Touch

Enam Jamah Haji Jatim Wafat di Madinah

Ketua PPIH Embarkasi Surabaya, Husnul Maram .
Ketua PPIH Embarkasi Surabaya, Husnul Maram .

SURABAYA (Lenteratoday) – Ketua PPIH Embarkasi Surabaya, Husnul Maram melaporkan dua orang jamaah haji asal Lamongan Jawa Timur telah wafat pada Minggu (4/6/2023). Dengan demikian sudah ada enam jamaah haji asal Jatim yang wafat di Tanah Suci.

Dua jamaah haji asal Lamongan yang wafat adalah Mardi Wijono Teguh Wijono, 75 thn dari kloter 25 karena jantung. Dan Umi Hanik Mualam, 52 thn dari kloter 26 juga karena jantung. Keduanya telah dimakamkan di Baqi’.

Sementara itu, Husnul Maram juga mengatakan bahwa jamaah tunda berangkat karena sakit di RS Haji Surabaya, tercatat ada 4 orang. Dari kloter 23 Bojonegoro yang sakit paru dan liver, dari kloter 24 Lamongan yang sakit demensia, kloter 25 Lamongan dengan sakit anemia, dan kloter 27 Lamongan sakit pada tulang.

Namun, melihat perkembangan baik dari jamaah yang sakit anemia dari kloter 25 Lamongan, maka ia beserta dengan pendampingnya direncanakan ikut dalam kloter 32.

Seorang jamaah yang kemarin masih di rawat di RS Haji, dari kloter 21 Bojonegoro, telah pulang ke daerahnya karena sakit stroke. Sehingga total ada empat orang jemaah yang sakit di asrama pulang ke daerah.

Jamaah haji yang tertunda keberangkatannya karena visa ada 1 orang. Karena hal ini, istrinya pun menunda keberangkatannya juga. Maram menjelaskan, kendala penerbitan visa ini disebabkan oleh sistem perekaman biometrik pada aplikasi Saudi Visa Bio.

"Bio visa masih baru di Indonesia. Ternyata meskipun pada aplikasi rekam biometrik itu sudah diterima, namun ada beberapa kasus, wajah atau sidik jari jamaah masih tidak terbaca karena mohon maaf ada jamaah yang tidak punya tangan atau lapisan telapak tangan terlalu tebal, sehingga belum bisa diprint out visanya," kata Maram.

Namun menurut Maram, Kemenag biasanya langsung datang ke Kedutaan Besar Arab Saudi untuk memberikan klarifikasi sehingga jamaah yang belum terbit visa dapat diterbitkan visanya.
“Jadi jamaah haji bisa berangkat dengan rombongan kloter berikutnya,” lanjutnya.

Dalam kesempatan ini Maram juga menjelaskan jika ada jamaah haji yang hamil sehingga tidak diperkenankan berangkat ke tanah suci.

“Berdasarkan Permenkes Nomor 15 Tahun 2016 tentang istithaah kesehatan Jamaah Haji bahwa wanita hamil yang diprediksi usia kehamilannya pada saat keberangkatan kurang dari 14 minggu atau lebih dari 26 minggu ditetapkan tidak memenuhi kemampuan ibadah haji aspek kesehatan (Istithaah) kesehatan,” terang pria asal Gresik ini.

Maram juga berpesan agar jamaah haji selama di tanah suci senantiasa memakai alas kaki. “Suhu di sana bisa membuat kaki melepuh karena itu jangan lupa memakai alas kaki. Mau masuk masjid juga dibawa alas kakinya dalam kantong. Tidak usah dilepas di luar masjid seperti di Indonesia,” ujarnya.

Maram mendoakan agar jamaah yang sakit di RS Haji segera sembuh karena secara dokumen sudah lengkap.

Hingga siang ini, Asrama Haji Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan 29 kloter yang terdiri 12.743 orang Jamaah haji dan 145 orang petugas. Sehingga total yang sudah berangkat adalah 12.888 orang (35%).

Hari ini, Senin (5/6/2023) ada 3 kloter lagi yang akan berangkat yaitu kloter 30, 31, dan 32.
Sedangkan kloter yang masuk asrama haji ada 2 yaitu kloter 33 dan 34. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.