25 April 2025

Get In Touch

Dikritisi Siswa SMP Lewat Surat Pribadi, Mas Dhito Malah Beri Hadiah

Mas Dhito saat mendatangi SMPN 2 Pare menyempatkan diri berdialog dengan para siswa.
Mas Dhito saat mendatangi SMPN 2 Pare menyempatkan diri berdialog dengan para siswa.

KEDIRI (Lenteratoday)- Para siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pare tak menyangka surat pribadi yang mengkritisi Pemkab Kediri direspon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dengan datang ke sekolah menemui para siswa yang berkirim surat, Selasa (30/5/2023). Bupati datang beri hadiah dan tawari menginap di pendopo

Surat yang dibuat para pelajar itu, diantaranya diunggah dalam instagram pribadi sang guru. 'Surat untuk Mas Bup, menjadi kritis bukannya sinis!', begitu judul caption dalam unggahan akun instagram Yuni Kuswidarti @yunikusw guru mata pelajaran bahasa Indonesia itu.

Surat-surat para pelajar itu pun bervariatif, mereka menyoroti apa yang ada di lingkungan sekitar, termasuk dalam dunia pendidikan. Melalui surat pribadi itu, selain belajar bahasa mereka juga belajar kritis.

Tak disangka, surat dari pelajar yang di posting di Instagram itu dilihatkan dan direspon langsung oleh Bupati Hanindhito Himawan Pramana. Orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu pun mendatangi langsung SMP Negeri 2 Pare untuk menemui para pelajar yang berkirim surat padanya.

"Nanti minta surat anak- anak ya, karena saya seorang bupati juga perlu kritik. Kritik panjenengan itu vitamin buat saya," kata Mas Dhito, sapaan akrab bupati Kediri di hadapan para pelajar kelas VII.

Mas Dhito mengaku kakeknya dulu juga seorang guru Bahasa Indonesia. Begitu melihat ada guru yang mengajari siswa belajar membuat surat dan menugaskan untuk mengkritisi pemerintahan menjadikan dia tertarik untuk datang.

"Sekarang ini Kediri slogannya Kediri berbudaya. Kediri berbudaya itu apa sih, budaya menerima kritik, budaya berkelompok, budaya saling membantu, dan masih banyak lagi," ungkapnya.

Mas Dhito mengapresiasi sikap kritis para pelajar yang disampaikan melalui surat-suratnya. Sebagai bentuk apresiasi, selain memberikan hadiah, suami Eriani Annisa Hanindhito itu juga mengajak para pelajar termasuk guru untuk menginap di Pendopo.

Diajak menginap ke pendopo oleh bupati secara langsung memang tak semua orang bisa memiliki kesempatan itu. Pun begitu, bagi Mas Dhito, pendopo itu dibangun dari uang pajak. Hal itulah yang mendorong pemerintahannya membuka seluas-luasnya pendopo bagi masyarakat.
"Nanti setelah ujian ya, nanti bisa lihat ruang kerja bupati, ruang video conference, tempat bupati menerima tamu," tutur Mas Dhito.

Tawaran bupati itu pun disambut antusias para pelajar dan guru. Mengingat mereka akan dapat mengetahui lebih dekat pendopo yang menjadi kebanggaan warga Kabupaten Kediri.

Terlepas dari itu semua, kedatangan Mas Dhito menemui para pelajar yang berkirim surat kepadanya itu pun tidak pernah mereka duga. Sebagaimana disampaikan Yuni Kuswidarti, guru yang meminta para siswa menulis surat pribadi untuk bupati."Biasanya saya posting pembelajaran di sosial media, ini tadi kaget seperti nggak percaya (didatangi Mas Dhito)," ucapnya.

Melalui belajar mengirim surat kepada tokoh itu, para siswa dapat menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan juga kritis. Melihat respon bupati, Yuni pun menilai Mas Dhito merupakan pemimpin yang mau menerima kritik dan masukan dari masyarakatnya."Alhamdulilah, beliau memang pimpinan yang mendukung rakyat, mau menerima masukan," tutur Yuni menilai sosok Mas Dhito.(*)

Reporter: Gatot Sunarko/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.