Ganti Rugi Terlalu Rendah, Ratusan Warga Terdampak Proyek Tol Kediri-Tulungaguang Unjuk Rasa

KEDIRI (Lenteratoday) - Praoses pembangunan Tol Kediri-Tulungagung meresahkan warga pemilik lahan yang terkena proyek tersebut. Di antaranya warga Desa Tiron, Kecamatan Banyak. Mereka beramai-ramaia menolak proyek dengan investor utama PT Gudang Garam karena ganti rugi yang dinilai terlalu kecil.
Penolakan itu disampaikan dengan berunjuk rasa di Balai Desa Tiron, Senin (29/5/2023). Mereka datang dengan membawa mobil yang di atasnya terdapat seperangkat sound system dan puluhan sepeda motor ke Kantor Desa Tiron.
Puluhan warga itu menyatakan mewakili sekitar 183 warga terdampak pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung menyatakan menolak atas nilai ganti rugi yang dinilai menurut terlalu rendah. Mereka juga melakukan aksi pasang spanduk bertuliskan "kami warga menolak nilai ganti rugi yang tidak wajar" di pagar kantor desa
Salah satu warga Dusun Sambirejo, Desa Tiron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri bernama Lukman Hakim mengatakan rumah dan tanah miliknya hanya dihargai Rp1,061 miliar. Padahal nilai jual sesuai pasaran bisa mencapai Rp2,5 miliar.
"Kami sebenarnya sangat mendukung pembangunan jalan tol ini, tapi kami juga minta ganti rugi yang wajar sesuai harga pasar di lingkungan kami. Kami tidak meminta di luar ke normalan," kata Lukman, Senin (29/5/2023).
Lukman berharap pemerintah memperhatikan keluhan warga ini dan jangan sampai dirugikan dengan adanya proyek jalan tol ini.
Hal senada disampaikan Sumarni, 62 mengaku tanah rumahnya hanya dihargai Rp900 juta. Padahal harga di pasaran saat ini bisa mencapai Rp1,5 miliar. "Kalau hanya dihargai Rp 900 juta, saya jelas menolak. Saya ikut warga yang lain yang juga menolak nilai ganti rugi yang terlalu rendah itu," kata Sumarni.
Sementara itu, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kediri Eko Priyanggodo, kepada awak media, membenarkan adanya penolakan dari sebagian warga Desa Tiron, Kecamatan Banyakan atas nilai ganti rugi pembebasan tanah untuk pembangunan jalan tol.
Namun demikian, lanjutnya, dari ratusan warga terdampak di Desa Tiron, sebanyak 35 orang menyatakan setuju dengan hasil appraisal.
Sedangkan, Asisten 1 Pemkab Kediri Sukadi menyebut Pemkab Kediri akan segera membahas perkembangan proyek Jalan Tol Kediri-Tulungagung ini dengan pihak-pihak terkait. Salah satunya dengan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kediri. (*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi