SIDOARJO (Lenteratoday) - SMA Al Muslim Jatim yang berada di Waru, Sidoarjo melaunching 4 buku sekaligus. Karya itu hasil dari siswa kelas 10, 11, 12 hingga guru dan karyawannya.
Tokoh karismatik Islam Nusantara sekaligus sastrawan KH. D. Zawawi Imron mengapresiasi kegiatan ini.Dalam talkshownya, KH. D. Zawawi Imron berpesan kepada generasi masa depan bangsa agar bisa bermanfaat dan berkarya bagi orang lain tidak hanya untuk pribadinya sendiri.
"Setiap orang itu harus bisa merasakan, seperti halnya Ibu saya mungkin tidak tau apa-apa. Tetapi, sebagai anak, saya ingin bermanfaat bagi banyak orang melalui karya saya. Dari situlah saya bisa membuat Ibu dan bangsa ini bangga terhadap saya. " KH. D. Zawawi Imron, Rabu (17/5/2023).
KH. D. Zawawi Imron juga mengajak para generasi masa depan bangsa untuk tetap berkreasi dan menghasilkan sebuah karya yang inovatif. Ia juga menyakinkan para generasi muda untuk tidak takut dalam menghasilkan sebuah karya.
"Maka dari itu, sebagai seorang generasi masa depan bangsa kita tidak perlu takut untuk berkarya. Keluarkan semua ide dan gagasanmu. Tulis dan kerjakan. Jadilah manusia yang bermanfaat dan membanggakan kedua orang tuamu, terutama Ibumu dan juga kepada bangsa negara ini," ucap KH. D. Zawawi Imron.
Sementara, ketua panitia Launching Buku SMA Al Muslim Jatim, Aldita Anisa Sholihah, S.Pd., Gr. , menjelaskan buku itu terdiri dari
Karya kelas X dengan judul Bait Dandelion; karya kelas XI dengan judul Mosaik Kenangan; karya siswa kelas XII dengan judul Penjelajah Waktu, dan karya guru dan karyawan dengan judul Inovasi Transformasi Pembelajaran.
"Kami melaunching 4 buku pada hari ini, dengan karya tulis siswa kelas 10 hingga 12, serta karya tulis para pendidik dan tenaga pendidikan SMA Al Muslim Jatim," ucap Aldita.
Aldita yang juga seorang pengajar Bahasa Indonesia di SMA Al Muslim Jatim berharap dengan adanya launching buku ini serta mengundang KH. D. Zawawi Imron, para siswa termotivasi untuk selalu berinovasi dan menghasilkan karya karya kreatif.
"Menjadikan ekosistem habituasi Sekolah yang literasi, hingga guru dan siswa itu melek huruf. Dengan hal tersebut, maka para siswa lebih termotivasi dalam menghasilkan sebuah karya, terutama dalam karya sastra," ucap Aldita Anisa Sholihah.(*)
Reporter: angga/ Editor: widyawati
.jpg)
.jpg)
