
JOMBANG (Lentertoday) - Seorang pria diduga mencuri handphone (HP) di dalam mobil yang terparkir di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) Desa Gambiran, Kecamatan Mojoagung, Jombang. Aksinya terekam kamera Close Circuit Television (CCTV) yang dipasang di SPBU setempat.
Rekaman kamera pengintai itu tersebar di sejumlah media sosial. Peristiwa itu terjadi Sabtu (8/4/2023) siang.
Dalam video rekaman CCTV itu, terlihat pelaku seorang diri menggunakan sepeda motor Honda Beat warna biru. Pelaku datang menggunakan sweater warna hitam.
Saat hendak beraksi, pelaku melepas sweater. Pelaku terlihat mengenakan baju warna putih lengan panjang.
Pelaku sengaja memarkir kendaraan di sebelah mobil Avanza dengan nomor polisi AE 1245 CB yang bagian kaca pintu mobil dalam kondisi terbuka.
Pada rekaman CCTV itu, terlihat pelaku menengok ke arah sekitar, diduga guna memastikan kondisi aman, sebelum kemudian mengambil barang berupa HP yang ada di dalam mobil itu. Setelah mengambil HP, pelaku memasukkan HP ke dalam celana dan kabur.
Supervisor SPBU Gambiran Mojoagung M Hanifa Abbas membenarkan adanya pencurian di SPBU tepat dia bekerja. Hal itu ketahuan setelah pihaknya membuka rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi.
Ia menjelaskan, korban pencurian adalah warga yang sedang perjalanan dan beristirahat di area SPBU Gambiran Mojoagung.
“Dia dari Sidoarjo mau pulang entah kemana. Sampai sini dia istirahat dan tertidur. Begitu bangun, dia kaget karena HP-nya raib,” kata Hanifa, Minggu (9/4/2023).
Saat itu juga, korban meminta kepada pihak SPBU Gambiran membuka rekaman kamera CCTV. Dan ternyata benar diambil orang tak dikenal.
“Pada rekaman CCTV itu, ada motor ke samping mobilnya terus pengendaranya mengambil HP di mobil korban dari samping kiri,” ujarnya.
Menurut Hanifa, pencuri itu seorang diri dengan mengendarai motor Honda Beat. Setelah berhasil mengembat HP, pelaku tancap gas ke arah barat.
“Kaca mobil bagian samping kiri sepertinya dalam posisi terbuka, sehingga pencuri bisa mudah ambil HP. Pelaku kabur ke arah barat, pelaku satu orang,” katanya.
Hanifa menyarankan korban agar melapor ke polisi, namun korban memilih melanjutkan perjalanan tanpa melaporkan kejadian tersebut. ((*)
Reporter : Sutono | Editor : Lutfiyu Handi