MOJOKERTO (Lenteratoday) - Walikota Mojokerto, Hj. Ika Puspitasari, S.E yang akrab dipanggil Ning Ita membeber capaian kinerja sepanjang 2022 lalu. Hal itu disampaikan dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Tahun Anggaran 2022 pada rapat paripurna DPRD Kota Mojokerto, Rabu (29/3/2023).
Dia menandaskan capaian kinerja berdasarkan indikator tujuan dan sasaran di tahun ke-empat RPJMD 2018-2023. Setidaknya terdapat 9 indikator. Indikator pertama yakni, indeks pembangunan manusia (IPM) tahun 2022 ditargetkan sebesar 78.40 dan telah terealisasi sebesar 79.32 atau 101,17% dari target.
Kedua yakni indikator pertumbuhan ekonomi. Di tahun 2022 ditargetkan sebesar 3,6 - 4,4 % telah terealisasi sebesar 5,56%. Dibandingkan dengan target di 2023 yang sebesar 4,5 - 5,0 %, maka pada tahun 2022 sudah ercapai 111,2 % atau melampaui target.
Ketiga yakni, indikator indeks Gini tahun 2022 telah terealisasi sebesar 0,381. Angka tersebut lebih besar dari target yakni, 0,350. Meski target penurunan tidak tercapai jika dibandingkan dengan koefisien Gini Nasional, maka kondisi di Kota Mojokerto hampir sama dengan realitas ketimpangan pendapatan Antar penduduk Indonesia.
Sementara itu, indikator ke-empat terkait indek ketentraman dan ketertiban di tahun 2022 ditargetkan sebesar 95.5 belum berhasil mencapai 100 poin atau tercapai 105,82% jika dibandingkan target tahun 2023. Angka tersebut telah melebihi target akhir RPJMD yakni 105,26%.
Indikator ke-lima terkait target kinerja indeks Reformasi Birokrasi tahun 2022 yaitu katagori BB atau nilai 70-80, namun capaianya hanya katagori B nilai 67,87. Artinya target tidak tercapai
Indikator ke-enam tentang indeks infrastruktur PD memiliki target 86,06 berhasil terealisasi sebesar 88,02 % melebihi target.
Indikator ketujuh tentang indeks Kesalehan Sosial mencapai 91,96 melebihi yang ditargetkan yaitu 76,25 %. Indikator kedelapan tentang indeks pembangunan Gender realisasinya mencapai 93,63% dari target sebesar 93,30%. Sedangkan Indikator kesembilan tentang kapasitas fiskal daerah ditargetkan sebesar Rp. 386 miliar. Realisasinya mencapai Rp. 497 miliar.
"Dari total 9 indikator tersebut, 7 diantaranya telah terlampaui targetnya. Sementara dua indikator lainya yaitu indeks Reformasi Birokrasi dan indek Gini, belum mencapai target," pungkas Ning Ita. (*)
Reporter : Wisnu Joedha | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
.jpg)
