20 April 2025

Get In Touch

Walikota Kediri : Selama Giling, PG Pesantren Harus Terapkan Protokol Covid-19

PG Pesantren Kediri
PG Pesantren Kediri

Kediri - Menekan angka penularan Covid-19, Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengingatkan manajemen Pabrik Gula (PG) Pesantren menerapkan protokol pencegahan Covid-19 selama masa giling tahun 2020 yang akan dimulai usai Lebaran mendatang.

Masa giling tahun ini mundur bulan Juni karenapandemi Covid-19. Meski mundur masa gilingnya, diprediksi tak berpengaruh padarendemen gula pada tebu yang masa panennya pun mundur sebab masa tanam tahunini juga mundur.

"Gula salah satu bahan pokok yang wajib dijaga keberadaannya. Jadi memang sudah pasti kalau saatnya giling, pabrik gula harus beroperasi, itu juga untuk menjamin tebu petani terserap," kata Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar usai bertemu dengan manajamen PG Pesantren Baru, Kamis (14/5/2020)

Walikota Abu Bakar mengkhawatirkan jika tidak berproduksi gula bakal langka dan harganya bisa melambung tak terkendali. Hal itu dapat membebani masyarakat, di tengah pendemi Covid-19 seperti saat ini.

"Namun saya minta, PG Pesantren menerapkan protokol nasional pencegahan Covid-19, selama masa giling, " pesan Walikota yang biasa disapa Mas Abu ini.

Sementara itu, Ir. Bambang Hadi N., General Manager PG Pesantren Baru mengatakan pihak pabrik gula baru akan mulai beroperasi atau buka giling usai lebaran selesai. “Kesepakatan tersebut diambil manajemen pabrik gula se-Jawa Timur yang start giling setelah Hari Raya Idul Fitri,” kata Bambang.

PG Pesantren Baru, Kamis (14/5/2020)  menyerahkan bantuan 1 ton gula kepada Pemkot Kediri Bantuan diserahkan Bambang Nurhadi secara simbolis kepada Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar di Command Center.

Sebelumnya setiap tahun secara rutin PGPesantren Baru dan pabrik gula lainnya di Jawa Timur mengawali musim gilingakhir April hingga awal Mei. Namun kali ini, karena pandemi Covid-19,pengoperasian pabrik belum mungkin dilakukan. Baru akan mulai giling padatanggal 2 Juni 2020.

Perihal kekhawatiran rendemen gula yangkemungkinan turun karena panen mundur mengikuti masa giling, Bambang mengatakantidak akan terjadi. Sebab tahun kemarin ketika musim tanam tebu yang dipanentahun ini mengalami musim kering yang lebih lama.

“Pertumbuhan tanaman pun lambat, jadi musimpanen yang mundur ini jadi pas,” terang Bambang. Rencana masa giling tahun inidari bulan Juni hingga sekitar bulan September/Oktober 2020.

Perihal produksi gula di PG Pesantren, Bambangmemprediksi tetap stabil sebagiamana tahun-tahun sebelumnya. Per musim giling,PG Pesantren memproduksi antara 50.000 ton – 60.000 ton gula. Meski musimgiling mundur, panjang masa gilingnya tetap sama. Tahun lalu (2019), PGPesantren mematok target menggiling sekitar 770 ribu ton tebu dengan rendemen8,38 persen. Target yang sama untuk tahun ini.

Bila masa giling dimulai nanti, perihal protokol kesehatan akan diterapkan khususnya penggunaan masker, cek suhu, dan cuci tangan. Sebisa mungkin tetap menjaga jarak aman dan menghindari bergerombol. (gos)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.