KEDIRI(Lenteratoday)-Pemkot Mojokerto studi tiru manajemen pengelolaan pengaduan pelayanan publik (P4) ke Pemkot Kediri.Mereka belajar tentang aplikasi Sistem Informasi Eksekutif (SIE) dan Sistem P4 Nasional - Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (SP4N LAPOR) hasil rekomendasi Kementerian PAN-RB, Kamis (23/2/2023)
Seperti diketahui pertengahan 2022 lalu, Pemkot Kediri peroleh penghargaan kompetisi P4 ke-4 yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi hasil kerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kantor Staf Presiden, serta Ombudsman RI.
Pemkot Kediri selaku tuan rumah menerima rombongan Pemkot Mojokerto di ruang Command Center, Balaikota Kediri. Rombongan tersebut dipimpin langsung Santi Ratnaning Tias, kepala Dinas Komunikasi dan Informatika dengan didampingi 5 staf di bidang pengelolaan aduan atau SP4N Lapor.
"Maksud dan tujuan kami singgah di Kota Kediri berniat belajar lebih jauh ke Pemkot Kediri tentang aplikasi SIE dan pengelolaan SP4N Lapor," tutur Santi, mengawali kunjungan.
Menurutnya, Kota Kediri dinilai berhasil dalam pengelolaan aduan masyarakat hingga akhirnya dapat menjadi bagian perumusan kebijakan bagi pejabat eksekutif di Kota Kediri.
"Kota Kediri adalah kota yang mampu mengimplementasikan konsep SP4N Lapor dalam aspek keberlanjutan dan konektivitas serta dampak layanan pengaduan terbaik di Indonesia, untuk itulah kami memantapkan niat untuk bertandang ke Kota Kediri untuk banyak belajar terkait hal tersebut," imbuh Santi.
"Kami ingin menggali lebih dalam lagi mengenai layanan pengaduan terkait Sistem Informasi Eksekutif (SIE) dimana Walikota Kediri dapat memantau real time data dan informasi dari masing-masing OPD, sehingga data itu dapat digunakan pimpinan merumuskan kebijakan yang relevan dengan apa yang dibutuhkan masyarakat,"jelasnya.
Merespon hal tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri, Apip Permana menyambut baik etiket dan maksud positif Pemkot Mojokerto tersebut. Menurut Apip momen ini dapat menjadi pemantik sinergi yang baik antara Kota Kediri dan Kota Mojokerto.
"Kami mengucapkan terimakasih atas apresiasi yang disampaikan rekan-rekan dari Pemkot Mojokerto, sehingga memutuskan bertandang ke Kota Kediri untuk sharing dan belajar bersama di sini tentang pengelolaan aduan masyarakat,"ujar Apip.
Ia juga mengatakan, Pemkot Kediri terbuka untuk berbagai informasi terkait dengan program kepada pihak manapun, termasuk Pemkot Mojokerto.
Terkait dengan mengatasi permasalahan warga agar bisa diambil keputusan cepat oleh pemerintah daerah, Kota Kediri membuat sebuah aplikasi sarana pengaduan yang bernama suara warga (Surga).
"Sejak diluncurkan layanan pengaduan 'Surga pada 2014 lalu, aplikasi tersebut menjadikan OPD-OPD di Pemkot Kediri lebih responsif. Sehingga aduan atau keluhan dari warga dapat segera tertangani dengan efektif dan efisien," terang Apip.
Selain itu, pihaknya juga menerangkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah juga kian meningkat. Jika terjadi apapun, warga akan melapor kepada Pemkot Kediri, melalui berbagai kanal pengaduan yang disediakan baik melalui Surga, media sosial, bahkan call center Whatsapp.
Meski demikian, Apip menegaskan apa yang sudah dibuat dan dikerjakan Pemkot Kediri hingga mendapatkan apresiasi ini dulu juga banyak trial and error. "Dulu juga banyak pihak yang kami ajak diskusi dan Alhamdullillah sekarang bisa memberikan manfaat bagi perkembangan Kota Kediri," tandasnya.
"Kami rasa juga program Pemkot Kediri dan Pemkot Mojokerto hampir sama, di sini ada Surga di sana ada Curhat Ning Ita. Kami harap sinergi dan diskusi kita ini dapat memberikan kebermanfaatan kepada kita semuanya," pungkas Apip.(*)
Reporter: Gatot Sunarko / Editor: widyawati
.jpg)
.jpg)
