21 April 2025

Get In Touch

DPRD Surabaya : Segera Tuntaskan Langganan Banjir di GBI !

Genangan air yang selalu membanjiri PBI ketika curah hujan tinggi
Genangan air yang selalu membanjiri PBI ketika curah hujan tinggi

SURABAYA (Lenteratoday) - Warga Surabaya Barat, khususnya di dekat Pondok Benowo Indah, GBI, dan di Kampung Babat Buran masih sering mengeluhkan adanya genangan air di wilayahnya, terutama ketika intensitas curah hujan tinggi. Untuk itu, DPRD Kota Surabaya meminta Pemkot untuk segera menuntaskannya.

Terlebih lagi, Pemkot Surabaya menggencarkan proyek pemanfaatan juga perbaikan saluran air dan gorong-gorong di tahun 2022. Dengan harapan dan sesuai target dari Walikota Surabaya Eri Cahyadi, bahwa seluruh Kota Surabaya harus bebas banjir setelah melewati tahun 2022.

Namun, berdasarkan keterangan Catur Anang Hutoyo, Ketua RW 09 dari Pondok Benowo Indah, di hadapan para Anggota Komisi C DPRD Surabaya mengatakan GBI menjadi langganan banjir.

Menurut Catur, bahwa di Pondok Benowo Indah, GBI, dan di Kampung Babat Buran sudah bertahun-tahun tergenang air ketika hujan. Dan bahkan selalu menjadi kebiasaan, ketika curah hujan tinggi selalu terjadi genangan air di wilayahnya.

"Iya mas, sudah bertahun-tahun jadi langganan genangan air dan belum ada penyelesaian. Bahwa di Pondok Benowo Indah, GBI, dan di Kampung Babat Buran selalu menjadi genangan air ketika curah hujan tinggi," ungkapnya, Kamis (03/02/2023).

Meskipun menurutnya telah ada perhatian dari Pemkot sebelumnya untuk mengatasi hal tersebut, namun Catur mengatakan, genangan air yang selalu menjadi langganan di wilayahnya belum dapat menuntaskan secara keseluruhan.

"Sebelumnya sudah ada beberapa wilayah lain yang ditangani oleh Pemkot, namun masih belum bisa menuntaskan secara keseluruhan masalah genangan air yang kerap kali menjadi langganan di wilayah Pondok Benowo Indah, GBI, dan di Kampung Babat Buran," ujar Catur.

Catur mengatakan, genangan air selalu terjadi di wilayah RW 09, dan RW 14, kemudian RW 01 di Kampung Babat Buran. Genangan air pun pernah mencapai ketinggian antara 25 meter hingga 30 meter.

"Pernah mencapai ketinggian genangan air hingga 25 hingga 30 meter. Dan itu dipastikan banjir karena jalan tidak terlihat, sehingga menyusahkan warga yang terdampak," kata Catur.

Sebelumnya juga telah beberapa kali dilakukan survey oleh Pemkot Surabaya melalui Dinas Tata Kota. Namun menurut Catur belum ada realisasi untuk menyelesaikan, juga menuntaskan genangan air yang sering kali membanjiri ketika curah hujan tinggi.

"Sudah bolak-balik disurvey, namun belum ada penyelesaian. Jika curah hujan tinggi, maka Kampung Babat Buran pasti terlebih dulu tergenang air. Karena datarannya lebih rendah dan menjadi hilir hingga ke arah Benowo Romokali Sari," jelas Catur.

Hasil dari laporan Catur ketika usai ditemui oleh para Anggota Komisi C DPRD Surabaya mengatakan, bahwa nanti akan segera memanggil para OPD-OPD terkait. Termasuk Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, juga Dinas Pekerjaan Umum yang berada di dalam naungan Pemerintah Surabaya.

"Hasil dari pertemuan singkat tadi bersama para Anggota Dewan Komisi C termasuk dengan Pak Endy Suhadi mengatakan, bahwa akan segera memanggil dinas terkait untuk mencarikan solusi secara keseluruhan dan menuntaskan permasalahan itu," terang Catur.

Catur juga menambahkan, menurut analisa dari tim LPMK, Kelurahan dan Kecamatan sebelumnya mengatakan, memang saluran besar di belakang PBI yang mengarah ke Kampung Babat Buran harus dilakukan pengerukan dan diperbesar.

"Termasuk saluran yang mengarah ke Romokali Sari, juga dipakai masyarakat untuk rumah-rumah dipinggir kali mohon ditertibkan untuk ditinjau kembali kedepannya," tandas Catur Anang Hutoyo, selaku Ketua RW 09 dari Pondok Benowo Indah.

Terpisah, Endy Suhadi, Anggota Komisi C DPRD Surabaya membenarkan adanya laporan pengaduan dari Catur Anang Hutoyo, yang juga mewakili warga dari Pondok Benowo Indah, GBI, dan juga dari Kampung Babat Buran.

Endy pun merasa kaget jika selama ini di wilayah Pondok Benowo Indah, GBI, dan di Kampung Babat Buran belum ada perhatian signifikan dari Pemkot, untuk menyelesaikan dan menuntaskan permasalahan genangan air yang kerap kali melanda ketika curah hujan tinggi.

Namun menurut Endy, secara teritorial tidak mungkin bisa menyelesaikan permasalahan genangan air secara satu persatu di wilayah tersebut, jika tidak ada intervensi dari Dinas Pekerjaan Umum.

Endy berujar, harus ada normalisasi yang berkaitan dari hulu ke hilir di wilayah tersebut. Hal itu dikarenakan ketika curah hujan tinggi, jalanan pasti terendam dan tak terlihat lagi.

"Tidak mungkin mengakomodir satu persatu keluhan warga di setiap RT.RW masing-masing terkait genangan air. Maka saya usulkan harus secara keseluruhan dengan melakukan normalisasi sekalian," ujar Endy yang juga Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Surabaya ini.

"Yo percuma nek dandani nanggung mas (Percuma jika perbaikan setengah-setengah dan harus tuntas sekalian, red)," imbuh Endy dengan akrabnya, ketika dikonfirmasi oleh wartawan Petisi.

Endy sama sekali tidak dapat membayangkan jumlah warga yang terdampak, terutama ketika genangan air melanda sewaktu curah hujan tinggi di wilayah tersebut.

"Coba bayangkan berapa KK, dan berapa warga yang terdampak jika genangan air melanda sewaktu curah hujan tinggi? Dan ini harus segera dituntaskan. Sedangkan menurut Walikota Surabaya menargetkan bahwa Kota Surabaya harus sudah bebas banjir, dan ini harus segera direalisasikan," tegas Endy.

Endy Suhadi bersama para Anggota Komisi C DPRD Surabaya lainnya berjanji, bahwa dalam waktu dekat akan memanggil para dinas terkait untuk segera menuntaskan masalah ini.

Legislator Gerindra ini optimis, bahwa Pemerintah Surabaya seharusnya mampu menyelesaikan dan menuntaskan permasalahan ini. Agar dikedepannya Kota Surabaya harus sudah benar-benar bebas dari genangan air, sesuai instruksi dari Walikota Surabaya Eri Cahyadi.

"Seharusnya mampu kok. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Pemerintah Surabaya untuk menuntaskan hal ini. Mohon do'anya saja, dan nanti dalam waktu dekat akan kami panggil para dinas-dinas terkait untuk menyelesaikan hal ini secara keseluruhan," pungkas Endy Suhadi, selaku Anggota Komisi C dan juga Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Surabaya. (*)

Reporter : Miranti Nadya | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.