
JOMBANG (Lenteratoday) - Menyusul pemberitahuan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait Cuaca ekstrem berpotensi menerjang Kabupaten Jombang, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyiapkan sejumlah langkah.
Di antaranya menyiagakan peralatan dan personel serta memberikan imbauan rutin kepada masyarakat.
BMKG belum lama ini merilis pemberitahuan terkait beberapa wilayah di Jatim yang diprediksi mengalami cuaca ekstrem dalam kurun waktu 27 Januari – 2 Februari 2023.
Wilayah itu antara lain Surabaya, Mojokerto, Gresik, Lamongan, Tuban, Jombang, Nganjuk, Madiun, Ngawi, Magetan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Kediri, Malang, dan Batu. Kemudian Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Situbondo, Bangkalan, Pamekasan, Sampang, Sumenep, Sidoarjo, Bojonegoro, Ponorogo, dan Pacitan.
“Kita sudah mendapatkan pemberitahuan dari BMKG dan juga dari Pemprov Jatim tentang potensi bencana dampak cuaca ekstrem,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jombang Syamsul Bahri, Selasa (31/1/2023).
Itu sebab, lanjut Syamsul, pihaknya langsung melakukan langkah-langkah antisipasi. Di antaranya, memberi imbauan kepada masyarakat, utamanya yang berada di kawasan rawan bencana.
Tujuannya, agar mereka selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Kemudian BPBD menyiagakan segala peralatan penanggulangan bencana berikut personelnya.
Sehingga ketika terjadi bencana, petugas BPBD langsung terjun ke lokasi. “Seperti ketika kemarin terjadi pohon tumbang di tiga lokasi, seluruh personel berikut peralatan langsung ke lokasi, lengkap dengan gergaji mesin guna membersihkan pohon tumbang itu,” ujar Syamsul.
Syamsul mengungkapkan, sebanyak 34 desa di Kabupaten Jombang masuk kategori rawan bencana. Puluhan desa tersebut berada di delapan kecamatan.
Masing-masing Kecamatan Wonosalam, Bareng, Mojowarno, Mojoagung, Sumobito, Kabuh, Plaandaan, Ngusikan. Ancaman bencana di 34 desa tersebut juga beragam. (*)
Reporter : Sutono | Editor : Lutfiyu Handi