JOMBANG (Lenteratoday) - Beberapa waktu terakhir ini viral isu penculikan anak berseliweran di media sosial (medsos), termasuk kabar penculikan yang terjadi di Jombang. Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat memastikan semua informasi penculikan yang beredar di medsos, yang seolah-olah terjadi di Jombang adalah hoaks alias kabar bohong.
"Setiap informasi penculikan anak kami telusuri dan ternyata semuanya hoaks," kata Kpolres AKBP Moh Nurhidayat, Senin (31/1/2023).
Terbaru, kapolres mendapat informasi penculikan siswa di MIN Kauman, Kecamatan Jombang Kota. Informasi berupa pesan suara seorang perempuan yang beredar secara berantai di grup-grup WhatsApp (WA) itu menyebut, seakan ada percobaan penculikan terhadap siswa Kelas 2A bernama Saskia dan Iva Kelas 4C. Lokasi percobaan dikatakan di lapangan yang berada di belakang masjid.
"Namun setelah anggota Polres Jombang menelusuri ke madrasah dimaksud, kepala sekolah menerangkan di MIN Kauman tidak ada murid bernama Saskia maupun Iva. Berdasarkan penelusuran, di belakang masjid juga tidak ada lapangan. Jadi berita tersebut dipastikan hoaks," tegas AKBP Nurhidayat.
Kapolres mengimbau kepada warga untuk tidak mudah menyebar informasi secara sembarangan. "Jangan mudah menyebar ulang informasi yang belum jelas, apalagi informasi yang berpotensi meresahkan. Bijaklah bermedsos, konfirmasi kebenarannya," pintanya.
Kapolres AKBP Nurhidayat berjanji segera melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat terkait ini. "Sedang kami siapkan meme untuk keperluan sosialiasi terkait hal ini," kata kapolres.
Kendati memastikan isu penculikan anak di wilayah Kabupaten Jombang adalah hoaks atau kabar bohong, namun Kapolres AKBP Nurhidayat mengimbau masyarakat tetap waspada. "Jangan sampai kehilangan kewaspadaan, tapi jangan panik," pungkas kapolres. (*)
Reporter : Sutono | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
.jpg)
