06 April 2025

Get In Touch

Izin Pertandingan di DIY Dipertimbangkan Ulang Usai Bus Arema Diserang

Izin Pertandingan di DIY Dipertimbangkan Ulang Usai Bus Arema Diserang

YOGYAKARTA (Lenteratoday)- Pertandingan sepakbola di Indonesia masih dibayangi aksi kekerasan yang meresahkan. Seperti diketahui, bus pemain Arema FC rusak setelah diduga diserang oleh orang tak dikenal. Melihat fakta itu, kepolisian pun mempertimbangkan ulang izin laga-laga berikutnya

"Kami sangat menyayangkan peristiwa tersebut, pendataan sementara dilakukan belum selesai," kata Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto, Jumat (27/1/2023).

Diketahui, Arema harus menjalani laga 'usiran' setelah dihukum karena Tragedi Kanjuruhan. Masalahnya, Arema pun sulit mencari 'homebase', sempat ingin di Jatidiri Semarang tetapi ditolak.

Yuli mengatakan insiden ini akan menjadi pertimbangan untuk izin laga-laga berikutnya."Dan tentu peristiwa ini tentu menjadi pertimbangan pada jadwal laga-laga mendatang," katanya.

Kronologi versi Arema

Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, menceritakan kronologi serangan oleh oknum tidak dikenal terhadap bus yang ditumpangi tim. Serangan ini terjadi usai pertandingan pekan ke-20 Liga 1 2022-2023 melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo Sleman, Kamis (26/1/2023) malam. Laga berakhir dengan kemenangan tuan rumah 2-0.

Ia mengungkapkan situasi memang sudah panas sejak pertandingan berlangsung. Sebagai langkah antisipasi, panpel menyarankan tim Arema FC bertahan sementara waktu di dalam stadion sampai situasi stadion cukup kondusif.

Namun keramaian massa tak kunjung surut hingga waktu tunggu berakhir. Karena alasan tersebut, Arema FC memutuskan meninggalkan stadion dengan pikiran positif, hingga kejadian naas tersebut terjadi. “Kami keluar, kami disuruh balik sama panpel. Kan awalnya memang disuruh menunggu sampai suporter pulang, ternyata suporter tidak ada yang pulang."

"Semua menunggu kami keluar, setelah kami keluar langsung diserbu itu,” ujarnya melalui rekaman suara. Wiebie Andriyas menceritakan serangan terjadi secara tiba-tiba membuat seluruh anggota tim yang tak menyangka terhenyak seketika.

Dalam situasi panik ia langsung meminta bantuan otoritas keamanan. Saking paniknya ia sampai menghubungi semua otoritas keamanan yang dikenal. “Pengamanan sama patwal Polres Boyolali, sama anggota Denpom Solo merapat jadi saya minta bantuan,” ujar pria asli Malang tersebut.

“Saya juga minta bantuan Dandenpom Malang untuk telepon Dandenpom Solo, termasuk Danrem tadi Mas Gogon juga dikabari. Tapi mau kirim bantuan kami sudah di jalan sudah panik,” tambahnya. Setelah keamanan datang, tim langsung mengevakuasi diri dari stadion menggunakan armada yang sama.

Bus langsung menuju Kota Solo meskipun dalam kondisi kaca belakang rusak berat serta serpihan kaca yang menyebar di dalam bus. Wiebie mengambil keputusan langsung kembali pulang ke Malang. Keputusan tersebut diambil karena alasan keamanan. “Iya saya ambil keputusan untuk pulang ke Malang,” pungkasnya. (*)

Reporter:wid,rls,kum / Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.