09 April 2025

Get In Touch

Seorang Warga Rejomulyo Reaktif Covid-19, Warga Isolasi Gang Tempat Tinggal

Seorang Warga Rejomulyo Reaktif Covid-19, Warga Isolasi Gang Tempat Tinggal

Kediri - Kesadaran wargaKota Kediri akan bahaya penularan Covid-19 kian tinggi. Warga KelurahanRejomulyo berinisiatif mengisolasi satu gang tempat tinggal mereka, setelah diketahui hasil rapid test seorang warganya yang bekerja di Pabrik Rokok di Tulungagung reaktif.

Seperti diketahui sebanyak 12 orang warga KotaKediri yang bekerja di sebuah pabrik rokok di Tulungagung reaktif Covid-19berdasarkan hasil Rapid Test. Pasien tersebut tanpa gejala sehingga oleh tenagamedis dipulangkan ke rumah untuk melakukan isolasi mandiri sembari menugguhasil swab. Salah satunya seorang warga Kelurahan Rejomulyo.

Sambil menunggu hasil swab, warga memutuskanuntuk mengisolasi satu gang tempat tinggal warga reaktif tersebut danberinisiatif memberikan bantuan sembako setiap hari dengan cara iuran dangotong royong mulai, Rabu (6/5/2020).

“Hanya saja warga resah karena reaktif darirapid test. Maka kami bersama-sama sepakat berinisiatif menutup satu gang didepan rumahnya,” kata drg. Raya Mulyasari, Kepala Puskesmas Ngronggo, PuskesmasKota Wilayah Selatan.

Menurut Joko, Ketua RW 01 tempat bermukimpasien tersebut, terdapat 6 rumah yang terdiri dari 7 KK di dalam gang tersebut.Rumahnya saling berimpitan dan masih berkerabat sehingga kemungkinan untuktertular sangat besar.

“Karena ditutup, penghuninya tidak bolehkeluar masuk, maka kami berinisiatif untuk menyediakan kebutuhan,” kata Joko.Sejak Senin (4/5/2020), warga menggalang donasi dari warga setempat dan juga sekolah disekitar gang yaitu IAN Kediri, MTsN 2 Kediri, dan MAN Kediri. Sumbangantersebut diwujudkandalam bentuk sembako dan kebutuhan sehari-hari.

“Setiap hari kami belanjakan sesuai kebutuhanmereka. Mulai dari sembako, sabun, sampai gas,” tambah Joko. Belanjaan tersebutdiletakkan di ujung gang, dan warga yang mengisolasi diri mengambilnya.

Inisiatif warga untuk berdonasi dan gotong royongkarena bantuan dari pemerintah kota  belum ada,  sebab belum positif berdasarkan swab meskiOTG. Sebetulnya yang wajib mengisolasi hanya pasien, tapi karena kekhawatiranwarga, diputuskan satu gang diisolasi dengan konsekuensi mereka memberi sembakodengan cara berdonasi.

“Nanti kita tunggu hasil swab. Bila positifbaru dilakukan tracing kontak erat dan isolasi mandiri akan diperluas. Saatitu, pemerintah kota yang akan memberi bantuan sembako selama isolasi,” tambahRaya. (gos)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.