Sidoarjo - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang Sidoarjo menyebutkan bahwa masih banyak yang harus dibenahi dalam penangananan covid-19 oleh Gugus Tugas Covid-19.
Salah satu indikasi dari kurang maksimalnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilihat dari masih banyak pemuda pemudi yang terazia pihak Gugus Tugas Covid-19. Padahal, Pemkab sudah membatasi kegiatan keluar pada malam hari dari pukul 21.00 sampai 04.00 WIB.
"Target dalam oprasi atau PSBB ini harus jelas dan terukur," ujar Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Sidoarjo, Doni Rusmadiansyah.
Jika dilihat dari fakta di lapangan penutupan jalan masih belum maksimal diterapkan di Sidoarjo. Pasalnya masih banyak warga yang menggunakan jalan tikus untuk mencapai tujuan.
"Iya, belum maksimal penerapannya warga masih menggunakan jalan tikus yang tidak dijaga oleh polisi dan tidak ditutup," imbuh Doni saat di konfirmasi melalui telepon, Rabu (5/5/2020).
Hal itu menjadi sorotan bagi PC IMM Sidoarjo, Doni mendesak Pemkab lebih memperketat peraturan yang digunakan saat pelaksanaan PSBB.
"Harus lebih tegas, Pemkab ataupun pihak kepolisian dari aturan - aturan yang sudah dibuat agar tidak terjadi pemuda - pemudi kluyuran, serta pemerintah harus lebih tegas dan lebih ketat dalam peraturan atau pengawasan sistem PSBB di Sidoarjo," Tegas Doni.
Selain itu, ia juga menyoroti anggaran bantuan yang menurutnya tidak merata dalam pemberian kepada orang yang membutuhkan. "Soal anggaran bantuan covid-19 ini juga belum merata dalam pembagiannya, kami meminta agar Pemkab Sidoarjo lebih terbuka kepada masyarakat soal anggaran tersebut," Pungkasnya. (pin)
.jpg)
.jpg)
