21 April 2025

Get In Touch

Modus Baru Money Politics Jelang Pemilu

Tampilan The New BNI Mobile Banking -Ant
Tampilan The New BNI Mobile Banking -Ant

JAKARTA (Leteratoday) - Menjelang pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) pada 2024 mendatang, terbuka peluang untuk muncul modus baru dalam money politics. Modus baru ini adalah digital money politics seiring dengan perkembangan teknologi khususnya dalam transaksi keuangan.

Kemungkinan munculnya modus baru ini diungkap Indonesia Corruption Watch (ICW). "ICW menduga kalau ke depan, modus dari money politics akan berubah seiring dengan perubahan teknologi semakin maju," ujar Koordinator ICW Agus Sunaryanto, dikutip dari cnnindonesia, Sabtu (7/1/2023).

Modus tersebut dijalankan dengan cara tim sukses dari calon menjaring dan mengidentifikasi nomer telepon yang berpotensi untuk memberikan suaranya. Kemudian, transaksi money politics dilakukan dengan mentransfer sejumlah uang ke rekening pemilik nomer telepon tersebut.

Money politics dengan modus ini akan menyulitkan pengawasan di lapangan yang dilakukan Bawaslu. Sebab, tidak ada bukti fisik yang bisa langsung ditangkap. Untuk melakukan pengawasan terjadi kemungkinan munculnya modus baru ini, maka Bawaslu harus bekerjasama dengan sejumlah lembaga keuangan, seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Itu sulit dipantau, kecuali kalau kemudian regulatornya dalam hal ini Bank Indonesia, OJK, juga bisa melakukan pemantauan secara periodik pada periode-periode mana terjadi lonjakan transfer uang di masyarakat. Menurut saya, Bawaslu harus bekerja sama dengan Bank Indonesia, OJK, PPATK," Agus menekankan.

Bahkan, Agus menandaskan, money politics ini kemungkinan akan terjadi lebih awal, artinya tidak hanya menjelang pelaksanaan Pemilu saja, namun juga sudah mulai terjadi jauh hari bahkan bisa saja mulai saat ini.

Meski termasuk menggunakan layanan digital, Agus mengatakan modus ini tidak hanya menyasar pada memilih muda. Sebab, bentuknya juga dapat berupa kartu uang elektronik dan token listrik.

Menurut Agus, modus baru ini merupakan tantangan baru untuk Bawaslu dalam menjalankan tugasnya mengawasi penyelenggaraan pesta demokrasi. "Ini challenge untuk Bawaslu. Bagaimana meminimalisasi potensi ini karena perkembangan teknologi. Kita harus beradaptasi dong," imbuh Agus. (*)

Sumber : cnnindonesia.com | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.