23 April 2025

Get In Touch

UB Peringkat 4 Dunia Universitas Ramah Disabilitas oleh UNESA-Dimetric 2022

UB Berhasil Meraih Peringkat ke 4 Perguruan Tinggi Ramah Disabilitas dalam UNESA-Dimetric 2022.
UB Berhasil Meraih Peringkat ke 4 Perguruan Tinggi Ramah Disabilitas dalam UNESA-Dimetric 2022.

MALANG (Lenteratoday) – Universitas Brawijaya (UB) berhasil duduki peringkat ke 4 dunia, dalam kategori Universitas ramah disabilitas yang diadakan oleh UNESA-Disability Inclusion Metrics (Dimetric) tahun 2022.

Rektor UB, Prof. Widodo, SSi.,MSi.,PhD.,Med.Sc menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan UB dalam meraih rangking 4 dunia sebagai kampus ramah disabilitas versi pemeringkatan UNESA-Dometric. Menurutnya, dengan peraihan prestasi tersebut akan memotivasi UB untuk lebih mengembangkan lingkungan kampus ramah disabilitas.

"UB berkomitmen untuk terus mewujudkan lingkungan kampus yang ramah bagi penyandang disabilitas," ujar Rektor UB, Prof. Widodo, SSi.,MSi.,PhD.,Med.Sc, Jum’at (9/12/2022).

Dijelaskannya, sejak 2012 UB telah menerima mahasiswa disabilitas dan terus berusaha melengkapi sarana dan prasarana agar aman dan nyaman bagi penyandang disabilitas. Prof. Widodo juga menyebutkan saat ini, UB memiliki sekitar 111 mahasiswa difabel aktif dan mereka mendapat layanan dibawah Pusat Layanan Disabilitas (PLD).

“Hasilnya pada 2020, UB mendapat penghargaan Zero Award dari sebuah lembaga di bawah PBB. Kali ini UB mendapat penghargaan dari UNESA-Dimetric, yaitu rangking 4 dunia kategori universitas ramah disabilitas,” lanjutnya.

Terpisah, Ketua Satuan Klasterisasi dan Pemeringkatan UNESA, Prof. Dr. Nadi Suprapto, Ph.D., mengatakan, program pemeringkatan ini merupakan langkah awal untuk menciptakan layanan kampus yang ramah disabilitas.

“Dimetric ini merupakan aksi nyata dari komitmen UNESA untuk sama-sama mewujudkan aksesibilitas dan kualitas layanan untuk mereka yang disabilitas,” ujarnya saat ditemui dalam pengumuman UNESA secara hybrid, di Gedung Rektorat, Kampus Lidah Wetan, Surabaya, (8/12/2022).

Prof. Nadi menambahkan, tercatat 125 perguruan tinggi di dunia yang menjadi partisipan UNESA-Dimetric 2022. Perguruan tinggi tersebut telah melalui tahapan registrasi mulai 15 Agustus hingga 2 November 2022 lalu. Mereka kemudian masuk dalam tahap penilaian pada periode 7 November 2022.

“Ada 10 indikator yang digunakan dalam penilaian meliputi kepemimpinan, perencanaan strategis, kebijakan khusus inklusi, kelembagaan, kerja sama organisasi disabilitas, sarana-prasarana, akomodasi yang layak, siswa-karyawan, pendidikan dan penelitian-pengabdian masyarakat,” terang ketua UNESA-Dimetric tersebut.

Sebagai informasi, UNESA-Dimetric merupakan pemeringkatan kampus ramah disabilitas yang diikuti 125 perguruan tinggi dunia. Tujuannya untuk mewujudkan lingkungan pendidikan yang ramah bagi penyandang disabilitas.

Adapun hasil penilaian secara berurut-turut yaitu:

  1. Open University, UK dengan skor 90,94.
  2. University of Alicante, Spanyol dengan skor 90,28.
  3. UNESA, Surabaya dengan skor 89,56.
  4. Universitas Brawijaya, Malang dengan skor 82,89.
  5. The University of Sydney, Australia dengan skor 81.00.
  6. University of Tsukuba, Jepang dengan skor 79,00.
  7. Universitas Jember, Jember, dengan skor 73,61.
  8. Universitas Multimedia Nusantara dengan skor 71,94.
  9. Universitas Negeri Semarang dengan skor 70,61.
  10. Universitas Nahdlatul Ulama, Surabaya dengan skor 55,44.
  11. Selcuk University, Turki dengan nilai 29,78.
  12. University of Yangon, Myanmar.
  13. UIN Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi dengan nilai 28,78.
  14. The University of Faisalabad, Pakistan, skor 27,94.
  15. UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, perolehan skor 26.06.
  16. Persian Gulf University, Iran dengan skor 24,44.
  17. Arid Agriculture University Rawalpindi, Pakistan, skor 24.00.
  18. Universitas Negeri Manado, skor 21,56.
  19. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta.
  20. Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya dengan skor 17,67.
  21. Universitas Surabaya, skor 16,28, dan
  22. Universitas Negeri Gorontalo dengan perolehan skor 14,33.
    Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi
Share:
Lentera.co.
Lentera.co.