Peringati Hari Disabilitas Internasional 2022, Gubernur Jawa Timur Tekankan 'No One Left Behind'

MALANG (Lenteratoday) – Peringati Hari Disabilitas Internasional tahun 2022, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa tegaskan no one left behind dalam pelayanan penyandang disabilitas oleh pemerintah. Khofifah memastikan bahwa tidak ada satupun penyandang disabilitas yang tertinggal, ataupun terpinggirkan haknya untuk mendapatkan perlakuan yang dari pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
“Saya tadi menyampaikan di awal dan di akhir bahwa No One Left Behind. Maka equal treatment harus kita lakukan. Memberi ruang dan kesempatan yang sama kepada penyandang disabilitas,” ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, ditemui usai menghadiri Peringatan Hari Disabilitas Internasional Provinsi Jawa Timur, Kamis (8/12/2022).
Dalam kesempatannya, Khofifah juga menyampaikan apresiasi kepada Kepala Polresta Malang Kota, Kombes Pol. Budi Hermanto yang telah memberikan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas untuk menjadi bagian dari Polresta Malang.
“Tadi juga saya apresiasi Pak Kapolresta Malang, memberikan kesempatan kepada penyandangan disabilitas untuk menjadi salah satu bagian humasnya. Bahkan itu tadi ada content creator loh mereka,” serunya.
Kehadiran Pemerintah dalam peringatan tersebut merupakan bentuk suppprt dari karya penyandang disabilitas. Seusai acara, Khofifah juga berkesempatan untuk meninjau stan-stan UMKM dan membeli beberapa produk hasil karya penyandang disabilitas.
“Disini juga sebagai bentuk bahwa pemerintah hadir mendampingi dan mensupport karya dari disabilitas,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur, Alwi mengatakan, adanya perbedaan dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional kali ini. Yakni bahwa Pemerintah Provinsi hadir dalam memberikan atensi lebih kepada penyandang disabilitas.
“Yang kita tampilkan dan agak berbeda itu adalah atensi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dalam hal ini sesuai dengan arahan Gubernur agar bagaimana kita bisa lebih perduli kepada para penyandang disabilitas,” ujar Kadinsos Provinsi Jawa Timur, Alwi, ditemui pada kesempatan yang sama.

Alwi menjelaskan, sejak tahun 2019 Pemprov Jatim telah hadir dengan memberikan bantuan untuk Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (RSBD). Akan tetapi, kali ini bantuan ditambah dengan pemberian Alat Bantu Mobilitas (ABM) berupa kursi roda dan alat bantu dengar.
“Pemerintah memberikan bantuan RSBD itu sudah sejak 2019. Maka mulai tahun 2022 ini ada bantuan Alat Bantu mobilitas, diantaranya itu kursi roda dan alat bantu dengar. Insyaallah nanti di 2023 akan lebih dikembangkan ke alat bantu netra, tongkat,” urainya.
“Kalau ABM ini angkanya tahun ini ada 600 alat bantu. Disesuaikan agenda Gubernur. Hari ini sekitar 75, kemarin 27,” pungkasnya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, mengatakan, adanya kesamaan dengan Pemprov Jatim. Bahwa menurutnya selama ini Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah hadir dalam memberikan sarana prasarana untuk membantu penyandang disabilitas di wilayahnya.
“Alhamdulillah jadi apa yang sudah dilakukan oleh Pemkot dalam membantu memberikan sarana prasarana sama sebetulnya (seperti) apa yang dilakukan di provinsi. Yakni sudah membantu dalam bentuk kursi roda, kemudian alat dengar, dan kegiatan-kegiatan terkait dengan healing atau terapi,” jelas Bung Edi, sapaan akrab Wawali Kota Malang tersebut.
Reporter: Santi Wahyu|Editor:Arifin BH