21 April 2025

Get In Touch

Ribuan Warga Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Semeru

Erupsi Gunung Semeru
Erupsi Gunung Semeru

LUMAJANG (Lenteratoday) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat setidaknya ada 1.979 warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru yang disertai awan panas guguran (APG) pada Minggu (4/12/2022).

Di satu sisi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunungapi Semeru dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas).

Dilansir dari okezone.com, pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB merinci 11 titik pengungsian itu meliputi; 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip, 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip, 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan Candipuro, 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro dan selebihnya di SMP N 2 Pronojiwo.

Kemudian, ada beberapa wilayah yang terdampak APG Gunungapi Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya menyebutkan belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa.

"Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Lumajang, Basarnas, TNI, Polri, relawan dan lintas instansi terkait terus melakukan upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi," ucap Abdul, Minggu (4/12/2022).

Lebih lanjut, sebagai langkah tanggap darurat BNPB RI membagi ribuan masker medis, kain hingga masker anak. Selain itu, BNPB bersama PMI dan Dinsos setempat membangun dapur umum.

"Sebanyak 10.000 lembar masker kain, 10.000 lembar masker medis dan 4.000 masker anak telah dibagikan untuk mengurangi dampak risiko kesehatan pernafasan akibat abu vulkanik. Sementara itu pendirian dapur umum sedang dalam proses oleh PMI dan Dinas Sosial," tuturnya. (*)

Sumber : Okezone.com | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.