MALANG (Lenteratoday) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melaksanakan uji emisi kendaraan roda 4 secara gratis. Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah evaluasi udara perkotaan .
Pelaksanaan uji emisi tersebut diadakan selama 3 hari pada 3 titik yakni Simpang Balapan wilayah Jl. Ijen, kemudian Jl. Trunojoyo, dan Jl. Mayjend Sungkono.“Ini salah satu bentuk canangan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang bertitle langit biru. Jadi ini salah satu indeks untuk mengevaluasi perkotaan. Tujuannya untuk mengetahui indeks kualitas udara dan indeks emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor. Baik yang berbahan bakar bensin (pertalite) maupun solar,” ujar Kepala Dinas DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya, ditemui saat meninjau lokasi uji emisi di Simpang Balapan, Selasa (22/11/2022).
Rahman menuturkan, hasil dari uji emisi nantinya akan dilaporkan langsung pada kementerian LHK. Kemudian dari hasil tersebut akan dijadikan bahan evaluasi untuk selanjutnya dapat ditindaklanjuti oleh Pemkot/Pemda di wilayah masing-masing.
“Jadi indeks ini nanti ada bentuknya avaluasi. Dimana ini juga akan kita laporkan di kementerian LHK sebagai pelapor hasil evaluasi di perkotaan. Tujuannya untuk bersinergitas dengan perangkat daerah lainnya. Khususnya Pemkot Malang kita akan memberikan suatu evaluasi pada Dishub berkaitan dengan jalur lalu lintas di Kota Malang,” urainya.
Lebih lanjut, Rahman mengatakan bahwa selama 3 hari kedepan, pihaknya menargetkan sebanyak 2.000 hingga 2.500 kendaraan roda 4 yang akan dilakukan uji emisi. “Kita rencanakan 3 hari berdasarkan jalan arteri jalan perkotaan kemudian di jalan premier. Harapan kita target untuk mengukur indeks kualitas ini di 2.000 sampai 2.500 kendaraan. Dari pengambilan di tiga sampling lokasi,” jelasnya.
Sementara itu, terkait dengan teknis pelaksanaan. Rahman menjelaskan bahwa pihak DLH bekerjasama dengan beberapa pihak. Diantaranya yakni akademisi dari Universitas Brawijaya (UB), dealer resmi dari beberapa merk kendaraan bermotor roda 4, Dishub Kota Malang, Polresta Malang.
“DLH bersinergi dengan akademisi dari UB dan dealer resmi kendaraan bermotor. Kemudian bekerjasama dengan Dishub serta Satpol PP dan dibantu dengan jajaran kepolisian, yang mengatur lalu lintas saat pelaksanaan uji emisi ini,” imbuhnya.
Terlepas dari penjelasan Kepala DLH. Salah satu warga yang memanfaatkan uji emisi gratis, Ajral (24 tahun). Mengaku bahwa dengan adanya progran tersebut dapat berdampak positif untuk lingkungan perkotaan Kota Malang. “Uji emisi gratis ini sebenarnya dampak positif buat lingkungan. Terutama untuk lingkungan kota malang sendiri,” ungkap Ajral.
Namun, Ajral memberikan beberapa masukan kepada Pemkot Malang, berkaitan dengan penggunaan bahan bakar. Menurutnya, jika nanti hasil uji emisi menunjukkan salah satu kendaraan yang sebelumnya menggunakan bio solar, diganti menjadi pertalite. Maka ia mengharap agar pemerintah memberikan subsidi BBM.
“Ada beberapa yang kami keluhkan. Dengan adanya uji emisi otomatis kita akan ngomng tengang penggunaan bahan bakar. Misalkan dengan meggunakan biosolar setelah diuji tidak layak misalnya, terus di pindah ke pertamax dex nomimalnya yang kita bicarakan akhirnya,” tandasnya.
Sebagai informasi, uji emisi kendaraan oleh DLH Kota Malang dimulai pada tanggal 22-24 November 2022. Sehingga, DLH menghimbau agar masyarakat Kota Malang dapat memanfaatkan program gratis tersebut di titik-titik lokasi yang telah disediakan(*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor:Widyawati
.jpg)
.jpg)
