
Kediri - APD (Alat Pengaman Diri) sering kita dengar di tengah wabah Covid-19 ini. Namun banyak orang tidak mengetahui bagaimana rasanya dibalik pakaian itu saat dikenakan, dan itu menjadi busana wajib bagi petugas observasi virus termasuk di tingkat kecamatan di Kota Kediri.
Demi menjaga keamanan dari penularan, petugas di Ruang Observasi yang tak semua berlatar dari tenaga medis harus mengenakan APD. Mereka tak mau ambil resiko, sehingga ketika berhadapan dengan ODP pun harus tetap menggunakan APD lengkap. Kondisi ini seperti yang terlihat di Ruang Observasi Kecamatan Mojoroto yang berlokasi di GOR Joyoboyo, Selasa (28/04/2020).
Demikian standar keamanan yang diterapkan di Ruang Observasi tingkat kecamatan di Kota Kediri, semua harus mengenakan APD. Termasuk petugas baik yang dari tenaga medis maupun bukan, semua harus mengenakan APD meski tak sampai menggunakan APD level 3. APD level 3 nii hanya dikenakan tenaga medis yang mengurusi pasien positif Covid-19. APD ini sekali pakai dan tingkat keamanan maksimum termasuk masker harus 3 lapis, salah satunya N-95.
Sementara, petugas Ruang Observasi hanya mengenakan APD level 1 dan 2. Khusus yang berhadapan langsung dengan warga mengenakan APD level 2 yaitu berupa wearpack , masker, sarung tangan karet, dan pelindung muka. Wearpack ini bisa dicuci ulang.
“Ya baru pertama pakai seperti ini, panas.Apalagi puasa,” kata Dwi, perempuan yang biasanya menjadi staf KecamatanMojoroto. Meski begitu, ia tetap disiplin mengenakan selama bertugas. GORJoyoboyo yang luas dan sirkulasi udara relatif bagus sangat membantu mengurangikegerahan ini.
Sedangkan Peni, petugas dari Puskesmassetempat yang bertugas memeriksa kesehatan warga, nyaris tak pernah lepas daribusana lengkapnya. Semua aktivitas selama bertugas ia lakukan di balik busanaAPD level 2. “Kita tidak tahu berhadapan dengan siapa. Kita antisipasisebisanya,” kata Peni.
Rata-rata para petugas Ruang Observasi inibertugas 8 jam per hari. Setiap hari terdiri dari 3 shift yaitu pukul 07.00WIB-15.00 WIB, 15.00 WIB-23.00 WIB, dan 23.00 WIB-07.00 WIB.
Warga yang datang harus cuci tangan terlebihdahulu. Di depan ada petugas dari TNI/Polri dan Babinsa yang mengamankan.Selanjutnya, warga ke meja registrasi.
“Di sini kalau belum pakai masker, kami kasihmasker,” katanya sambil menunjukkan masker kain yang menumpuk di depannya.Kemudian, setelah registrasi, akan menunjukkan KTP untuk difoto petugas baru dites kesehatan. Bila kondisisehat, instirahat 6 jam atau bisa langsung pulang. Sedangkan yang menunjukkantanda-tanda sakit, akan dirujuk ke Puskesmas terdekat.
Di tempat ini petugas sudah menerima 9 warga dari berbagai kota meliputi Jakarta, Demak, Surabaya, Gresik, Mojokerto, dan Sidoarjo. Sejauh ini, tempat tidur yang disediakan di GOR sejumlah 28 tempat tidur. (gos)