Kenalkan Program Malang Cerdas ke SMKN 3 Malang, Gamal Albinsaid Soroti Siswa Salah Jurusan

MALANG (Lenteratoday) – Kenalkan program Malang Cerdas ke 1000 siswa di SMKN 3 Malang, dr. Gamal Albinsaid soroti banyaknya siswa dan mahasiswa yang merasa salah jurusan. Founder Malang Cerdas sekaligus CEO Indonesia Medika tersebut mengatakan, banyaknya orang yang merasa salah jurusan saat kuliah dapat dikarenakan kurangnya pemahaman akan penataan karir dan pengenalan diri.

“Dalam sebuah riset menunjukkan 80 persen siswa, mahasiswa, dan pekerja merasa salah jurusan dan pekerjaan,” ujar dr. Gamal Albinsaid, Jum’at (18/11/2022).

Selanjutnya, Gamal mengatakan perlunya para siswa untuk melakukan penataan karier yang sesuai dengan passion sejak dini. “Artinya sejak sekolah. Pasalnya, bahwa anak-anak banyak yang mengalami krisis identitas. Utamanya dalam penentuan karier yang sesuai dengan bakat dan keterampilan yang dimiliki,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Gamal menuturkan bahwa melalui program Malang Cerdas, juga akan membantu siswa untuk menganalisis potensi dan passion yang dimiliki. Sehingga, menurutnya siswa dapat dengan mudah menentukan serta menata karir di masa depan. “Kuncinya adalah cari sesuatu yang membuat tertantang. Tapi kamu dengan bahagia melakukannya,” serunya.

Di sisi lain, Gamal juga menyampaikan beberapa kegiatan yang termasuk dalam program Malang Cerdas. Diantaranya yakni kunjungan kepada sekolah-sekolah di Malang Raya, terkhusus sekolah yang berada di perbatasan. Penting bagi Gamal untuk menjadikan sekolah perbatasan sebagai prioritas, sebab akses pendidikan yang terbilang sulit dijangkau.

“Kami prioritaskan sekolah yang punya akses terhadap pendidikannya sulit. Dan minimnya tokoh-tokoh inspiratif yang bisa dijadikan figur panutan. Seperti di Bantur, Sumbermanjing Wetan, dan daerah (perbatasan) lainnya,” urainya.

Sebagai informasi, dalam program Malang Cerdas tersebut. Gamal juga menyatakan akan mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan siswa terhadap beasiswa. Hal tersebut diprioritaskan untuk siswa yang mempunyai minat besar dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, tetapi terkendala finansial. (*)

Reporter: Santi Wahyu| Editor : Lutfiyu Handi