09 April 2025

Get In Touch

Tim Gugus Tugas Covid-19 Jatim Meninjau Check Point Saat Pertama Diberlakukan PSBB

Tim Gugus Tugas Covid-19 Jatim Meninjau Check Point Saat Pertama Diberlakukan PSBB

Surabaya – Selasa (28/4/2020) dini hari saat dimulainya pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim melakukan mengecekan di beberapa check point perbatasan wilayah. Hal ini untuk memastikan kesiapan dari beberapa pos tersebut.

Pengecekan dilakukan langsung oleh Kapolda Jatim Irjen PolLuki Hermawan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Irwansyah, dan Sekda ProvinsiJatim Heru Tjahjono.  Beberapa lokasiyang menjadi tujuan peninjauan diantaranya di Stasiun Waru, bundaran Waru danRomokalisari.

“Sesuai dengan jadual jam 00.00 WIB  kami memberlakukan PSBB dan akan mengecektitik-titik check point yang ada di tiga kota Gresik, Sidaorjo, dan Surabaya. Tadisaya lihat di perbatasan Sidoarjo yang ada di jalur utara ke Sidoarjo Surabaya,”kata Kapolda Jatim Irjan Pol Luki Hermawan saat meninjau di Bundaran Waru,Selasa (28/4/2020) dini hari.

Dia menandaskan bahwa dalam pelaksanaan PSBB ini yangmenjadi tugas aparat di lapangan adalah memberikan himbauan dan teguran selamatiga hari. Kemudian pada tiga hari berikutnya diberlakukan teguran dantindakan.

Kapolda juga menyebutkan ada beberapa orang yang masih diperbolehkan untuk melakukan mobilitas antar kota. Misalkan orang yang bekerja akan tetap diperbolehkan masuk, diantaranya ada ojek online yang membawa pesanan makanan. Kemudian ambulan, akutan ekspedisi, angkutan yang membawa sembako dan mungkin juga orang-orang tertentu yang memang ada kepentingan.

Ini karena ada kantor-kantor yang sudah mengajukan permintaan ijin untuk melakukan kegiatan di kota Surabaya. “Jadi kita tidak terlalu saklek, tapi terhadap orang orang yang tidak jelas kegiatannya akan kami lakukan tindakan tegas,” tandasnya.

Bahkan, pada saat check point tersebut terlihat beberapa petugas meminta pengendara sepeda motor untuk kembali lagi. Hal ini setelah dilakukan introgasi kemudian petugas melihat bahwa dari gerak gerik pengendara itu memang tidak punya kepentingan yang urgen. Maka dia diminta untuk kembali lagi.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tekait dengan pelaksanaan PSBB ini maka tiga hari pertama yaitu tanggal 28-30 April diberlakukan himbauan dan terguran. Kemudian pada tanggal 1 sampai 11 Mei akan dilakukan teguran dan tindakan. “Ini kan sebetulnya pilihan sudah opsi terakhir yang harus diambil, kalau sudah suasana menularnya seperti,” tandasnya.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait pelaksaan PSBB pada hari pertama. "Kadang ini pilihan tidak bisa mengenakkan semua orang. Kita tahu kadang ada terdampak secara ekonomi, seperti tadi yang disamaikan,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu Khofifah menegaskan bahwa malam ini kanlangsung ada sajian makanan siap saji untuk sahur dan besok untuk buka. “Maka, manatitik yang belum tersisir dapur oleh dapur umum, kita ingin melakukanpemberdayaan UMKM setempat. Kalau bikin nasi bungkus ya gak usah yang punyawarungpun bisa jadi. Dalam dapat itu dijelaskan bahwa ekonomi usaha mikro ituterdampaknya terlalu berat,” pungkasnya. (ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.